Selasa 06 Dec 2016 12:48 WIB

Ditanya Menteri MABIMS Soal 212, Menag: Itulah Demokrasi di Indonesia

Red: Agus Yulianto
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menghadiri jamuan makan malam pada acara Senior Official Meeting (SOM) Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Foto: Wahyu Suryana
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menghadiri jamuan makan malam pada acara Senior Official Meeting (SOM) Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di Kuala Lumpur, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Aksi jutaan umat Islam pada Jumat, 2 Desember lalu, di Monas menjadi perhatian para Menteri Agama dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Mereka menanyakan kejadian yang bertajuk 'Aksi Super Damai' kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin saat bertemu di Malaysia.

Akan hal ini, Menag mengatakan, bahwa aksi yang berlangsung sangat damai pada Jumat pekan lalu menjadi bagian dari potret demokrasi di Indonesia.

"Itulah bentuk demokrasi yang berkembang di Indonesia. Bahwa hak berunjuk rasa dan menyatakan pendapat itu dijamin oleh konstitusi," ujar Menag usai menghadiri pertemuan para Menteri Agama yang tergabung dalam MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) di Kuala Lumpur, Senin malam (5/12).

"Itu salah satu apresiasi kita terhadap umat Muslim Indonesia bahwa mereka dalam berunjuk rasa tetap bisa damai. Tetap menghormati hak orang lain, tidak anarkis, dan seterusnya," ucapnya.