Senin 12 Dec 2016 09:53 WIB

Muslim se-Solo Sepakat Boikot 2 Media dan Swalayan

Rep: Andrian Saputa/ Red: Ilham
Suasana usai pelaksanaan Subuh berjamah di Masjid MUI Semanggi Solo pada Senin (12/12).
Foto: Adrian Saputra/Republika
Suasana usai pelaksanaan Subuh berjamah di Masjid MUI Semanggi Solo pada Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan umat Muslim Solo yang hadir dalam gerakan subuh berjamaah, Senin (12/12), menyepakati tiga poin yang akan diwujudkan dalam 3 aksi nyata. Panitia Gerakan Subuh Berjamaah yang juga Divisi Ekonomi DSKS, Nurhadi menjelaskan, kesepakatan tersebut langsung dilakukan mulai hari ini.

Pertama, mereka sepakat mengistiqomahkan subuh berjamaah di Masjid. Kedua, sepakat memboikot sebuah stasiun televisi nasional dan sebuah surat kabar nasional yang dinilai kerap menyudutkan dan memberikan berita negatif tentang umat Muslim. Ketiga sepakat untuk tidak membeli dan mengkonsumsi barang belanjaan dari pasar modern atau swalayan.

Hal ini dilakukan sekaligus untuk mendorong para pelaku usaha kecil terutama di pasar tradisional untuk bangkit. “Kita selama ini kurang perhatian pada saudara kita, pelaku usaha ekonomi menengah ke bawah, mereka yang mati usahanya karena kita tinggalkan, sebaliknya kita menghidupkan toko modern yang ekonominya menjajah kita, mereka (pengusaha pasar modern) mempunyai jaringan, tidak mengenal batasan dan punya misi untuk menguasai Indonesia,” tambahnya.

“Kemandirian kita selama ini terasa tergantung, maka kita harus mandiri, membentuk diri dengan shalat jamaah. Kita juga harus mandiri informasi, lalu mandiri pangan, bagaimana semua cyrcle ini ada di tangan umat Islam,” kata Nurhadi menambahkan.

Hari ini, Senin (12/12) pagi, Muslim se-Solo memadati Masjid MUI Semanggi Kota Surakarta. Jamaah pria memenuhi bagian dalam masjid. Nyaris tak ada celah kosong, tiap shaf terisi. Bahkan beberapa jamaah memilih tempat di lantai dua dalam masjid.

Sementara jamaah perempuan berderet rapi di teras belakang Masjid. “Seperti awal shalat tarawih, ya banyaknya segini,” kata seorang penjaga parkir Masjid yang enggan disebut namanya.

Ribuan umat Muslim Solo sebetulnya telah memenuhi Masjid yang terletak tak jauh dari pasar Klitikan itu sejak Ahad (11/12), malam. Jamaah begitu antusias mengikuti kajian keislaman yang digelar oleh Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) bersama MUI Kota Solo sebagai pembuka dari rangkaian Gerakan Subuh Berjamaah 1212.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement