Kamis 15 Dec 2016 13:05 WIB

BBC Nobatkan Margaret Thatcher Sebagai Perempuan Paling Berpengaruh

Margaret Thatcher pada 1982
Foto: ap
Margaret Thatcher pada 1982

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher berjuluk "Perempuan Besi" (Iron Lady) karena sikap tegasnya meraih posisi pertama daftar perempuan yang dianggap mempengaruhi kehidupan kaum hawa selama 70 tahun terakhir, kata BBC, Rabu (14/12).

Thatcher yang wafat 2013 adalah perdana menteri perempuan Inggris pertama dan pemimpin yang paling lama menjabat di abad 20. Ia memerintah dari 1979 sampai 1990.

Perempuan itu mengubah corak perekonomian Inggris agar mengikuti pasar bebas, serta berperan penting mengakhiri Perang Dingin dengan damai.

Mantan PM Inggris itu mengungguli daftar tujuh perempuan berpengaruh yang disiarkan saluran radio BBC 4 dalam "Waktunya Perempuan". Program itu diluncurkan untuk merayakan ulang tahunnya ke-70 tahun, kata penyiar dalam lamannya.

Bridget Jones, karakter fiksi dalam novel karangan Helen Fielding juga masuk ke "Daftar Berpengaruh". Dalam cerita, perempuan lajang berusia 30 tahun itu dikisahkan selalu berupaya mencari makna hidup dan arti cinta.

Daftar tersebut turut diisi penyanyi asal Amerika Serikat Beyonce, akademisi Germaine Greer, serta Helen Brook yang mendirikan Pusat Konsultasi untuk perempuan pada 1964. Lembaga itu menawarkan jasa konsultasi kontrasepsi ke perempuan yang tidak menikah.

Seorang pengacara buruh, Barbara Castle yang berhasil mengusulkan aturan kesetaraan gaji di parlemen pada 1970 juga masuk daftar. Jayaben Desai yang memprotes rendahnya taraf hidup dan gaji pekerja perempuan turut bergabung dalam kelompok berpengaruh.

"Daftar itu diisi oleh perempuan dari latar dan usia yang berbeda. Kami berharap daftar ini dapat menginspirasi, mendidik dan memberi tempat bagi banyak perempuan yang sejarah hidupnya mulai dilupakan," kata penyiar radio BBC 5, Emma Barnett, ketua tim juri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement