REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengalokasikan sebesar Rp 45,98 triliun pada 2017. Anggaran ini nantinya sebesar Rp 18,45 Triliun akan dialokasikan untuk peningkatan kapasitas.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan setiap Direktorat Jendral nantinya akan dialokasikan untuk fokus pembangunan infrastruktur. Sekitar Rp 16 triliun dialokasikan untuk Dirjen Kereta Apian. Dirjen KAI sendiri nantinya akan fokus dalam reaktivasi rel rel di Jawa bagian Selatan selain itu untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.
"Nantinya ini juga akan difokuskan pada pengembangan jalur doble trek. Memang tahun depan Dirjen KAI akan lebih banyak memegang proyek," ujar Budi di Kantor Kemenhub, Kamis (15/12).
Budi mengatakan nantinya untuk Perhubungan Udara akan menerima alokasi sebesar Rp 8,9 Triliun. Budi mengatakan dana ini nantinya akan difokuskan pada pengembangan bandara bandara kecil di perbatasan dan daerah terpencil. Selain itu pada tahun depan, Bandara Soetta dan Bandara Ngurah Rai akan ditingkatkan kapasitasnya.
"Konektivitas terpencil jadi salah satu inisiasi dari kita semuanya. Kita akan kembangkana di Kota kecil seperti Lubuk Linggau, Kerinci, Cane, Labuan Bajo itu target kita," ujar Budi.
Sedangkan untuk Perhubungan Darat, Kemenhub akan mengalokasikan dana sebesar Rp 4,2 triliun. Dana ini nantinya akan difokuskan pada pengembangan terminal dan penambahan kapasitas terminal di daerah terpencil.
Sedangkan untuk Perhubungan laut, Kementerian Perhubungan akan mengalokasikan dana sekitar Rp 8 triliun. Meski tak ada fokus pembangunan di sektor keluatan pada tahun depan, namun dana ini rencananya akan dialokasikan untuk pengembangan kapasitas pelabuhan yang sudah ada untuk mengembangkan tol laut.