Ahad 25 Dec 2016 12:15 WIB

Israel Kecam Sekolah Taiwan yang Tampilkan Cosplay Nazi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Tentara SS Nazi dalam versi seragam hitam
Foto: http://germanmilitariacollectibles.com
Tentara SS Nazi dalam versi seragam hitam

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Israel di Taipei mengecam sebuah sekolah di Taiwan yang mengadakan pesta cosplay menggunakan tema Nazi. Israel meminta Menteri Pendidikan Taiwan untuk meminta maaf atas insiden tersebut.

Foto-foto siswa SMA swasta Hsinchu Kuang-Fu di Kota Hsinchu tersebar luas di media sosial sedang mengenakan kostum menyerupai seragam tentara Nazi, pada Jumat (23/12). Mereka juga terlihat membawa bendera swastika dan menampilkan kendaraan lapis baja Nazi berbahan karton.

"Hal ini menyedihkan dan mengejutkan. Tujuh dekade setelah dunia menyaksikan kengerian Holocaust, sebuah sekolah tinggi di Taiwan mendukung tindakan keterlaluan itu," kata Asher Yarden, perwakilan Israel untuk Taiwan.

Dilansir dari Strait Times, Menteri Pendidikan Taiwan, Pan Wen-chung, segera mengeluarkan permintaan maaf pada Sabtu (24/12). Ia mendesak semua sekolah di Taiwan untuk tidak melakukan hal serupa.

SMA Hsinchu Kuang-Fu juga meminta maaf atas kecerobohan itu. Mereka menekankan, sekolah tidak mendukung kekerasan yang dilakukan oleh Nazi. Liu Hsi-cheng, seorang guru di sekolah tersebut, mengatakan pesta cosplay merupakan bagian dari perayaan ulang tahun sekolah. Saat itu mereka mengangkat tema tokoh-tokoh sejarah.

Liu mengaku, salah satu kelas mengusulkan untuk membuat cosplay dengan tema Adolf Hitler. Mereka sempat diminta ganti tema setelah diberi penjelasan mengenai tokoh Hitler yang kontroversial. "Beberapa siswa merasa tertekan atas reaksi yang didapatkan secara daring dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat masuk sekolah," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement