Rabu 28 Dec 2016 14:31 WIB

Kiai Mojo Guru Spiritual Pangeran Diponegoro

Salah satu lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro
Foto: Arsip Nasional
Salah satu lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA -- Kiai Mojo dikenal sebagai pendukung utama sekaligus guru spiritual perjuangan Pangeran Dipenogoro. Bersama dengan sang pangerang, Kiai Mojo berjuang melawan penjajagan kolonial hingga akhirnya diasingkan ke Manado.

Kampung yang menjadi tempat pengasingan Kiai Mojo dikenal dengan Kampung Jawa Tondano. Wilayah ini terletak di Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi Utara. Adapun makam Kiai Mojo, terletak di perbukitan Desa Wulauan, Kecamatan Tolimambot, Minahasa, Sulawesi Utara.

Untuk mencapai makam Kyai Mojo, Menag Lukman Hakim Saifuddin harus melalui undakan tangga. Suasana sore itu terasa sejuk oleh semilir angin yang dikipas dedaunan pohon rindang di sepanjang jalan menuju makam Kiai Mojo. Ikut mendampingi Menag, Kepala Badan Litbang dan Diklat Abdurahman Masud dan Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara.

Usai berziarah, kehadiran Menag di makam Kiai Mojo disambut masyarakat sekitar. Mereka berebut untuk bersalaman dengan putera KH Saifuddin Zuhri (alm) ini. "Sepak terjang Kiai Mojo harus kita teladani. Bagaimana Beliau mendidik seorang Pangeran Diponegoro dan berjuang melawan Kolonial Belanda dari Tanah Air, meski akhirnya Beliau diasingkan ke Manado," ujarnya.

Sementara itu, masuk waktu Magrib, Menag kembali ke Kampung Jawa dan menunaikan shalat berjamaah di Masjid Agung Al Falah Kyai Modjo. "Alhamdulillah, saya bisa berjamaah shalat Magrib setelah mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo dan berziarah ke makam Kiai Modjo. Saya bersyukur bisa bersilaturahim dengan bapak/ibu jamaah Masjid Al Falah Kiai Modjo," katanya, usai Magrib berjamaah.

Sehubungan moment pergantian tahun, Menag berharap, masayarakat dapat memanfaatkan moment itu untuk introspeksi diri, merenung tentang apa saja yang sudah dilakukan selama ini. Hal yang baik agar dipertahankan, sembari terus berinovasi untuk dapat menciptakan hal-hal baru yang lebih baik di masa mendatang.

"Tentu semua kita mengetahui ajaran bahwa hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini. Itulah ajaran bahwa setiap Muslim progresnya harus terus membaik bukan sebaliknya," ujar Menag.

"Kita berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan kita diberikan kekuatan oleh Allah untuk bisa lebih baik dari orang-orang sebelum kita. Kita berdoa kepada Allah SWT agar diberikan usia panjang yang berkah," tutup Menag diamini jamaah yang hadir di Masjid Al Falah Kiai Mojo.

sumber : kemenag.go.id
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement