REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (4/1), dibuka turun sebesar 5,95 poin seiring dengan dana asing yang keluar. IHSG BEI dibuka melemah 5,95 poin atau 0,11 persen menjadi 5.270,01 poin. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,50 poin (0,17 persen) menjadi 881,73 poin.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa di tengah kecemasan atas hasil pemilu presiden AS, dan kuatnya tekanan pasar masih menjadi salah satu faktor yang mendorong aliran dana asing keluar dari pasar saham dalam negeri sehingga laju IHSG tertahan.
"Ketidakpastian tersebut berdampak negatif di pasar negara berkembang dan diikuti volatilitas perpindahan dana," katanya di Jakarta, Rabu (4/1).
Kendati demikian, lanjut dia, data ekonomi Indonesia berhasil menunjukan kinerja yang terbilang membaik. Inflasi Desember 2016 yang tercatat rendah menunjukan perekonomian Indonesia relatif masih kondusif. BPS mencatat, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2016 sebesar 3,02 persen.
"Kondisi dari perekonomian Indonesia yang masih menunjukan kinerja positif itu, diharapkan dapat memberikan kepercayaan bagi pelaku pasar sehingga dapat mendukung IHSG untuk bergerak terapresiasi," katanya.
Sementara itu, Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan bahwa secara teknikal, pergerakan IHSG masih berpeluang terkoreksi, dimana saham-saham di dalam negeri masih berada dalam kondisi jenuh beli (overbought). "Pergerakan indeks hari ini kami estimasi dengan rentang perdagangan berada di kisaran 5.200-5.330 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 43,41 poin (0,20 persen) ke level 22.106,99, indeks Nikkei naik 415,31 poin (2,17 persen) ke level 19.529,68, dan Straits Times menguat 19,60 poin (0,67 persen) posisi 2.919,22.