Sabtu 07 Jan 2017 20:44 WIB

Makassar Primadona Pengusaha Busana Muslim

 Bazar busana muslim (Republika/Edi Yusuf) (Ilustrasi)
Bazar busana muslim (Republika/Edi Yusuf) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi primadona sekaligus magnet bagi para pengusaha fashion untuk menawarkan produk busana muslim terbarunya bagi masyarakat Kota Daeng. Daerah ini memiliki potensi besar dalam penjualan busana muslim.

Asisten Group Head Of Marketing and Promotion Hava Butik, Andreas Aghi mengatakan, besarnya potensi meningkatkan bisnis busana muslim di kota itu menjadikan pihaknya tidak ragu melakukan investasi dengan membuka gerai baru di Makassar. "Kami sudah merasakan dampaknya selama beroperasi di Mal Panakkukang sejak dua tahun terakhir. Untuk hari ini, kami kembali hadir di Mal Ratu Indah untuk melayani kebutuhan fashion masyarakat Makassar," katanya, Sabtu (7/1).

Desainer Hava Butik, Mira menyatakan, para perempuan di Makassar dan sekitarnya, saat ini, secara umum, memang telah menggunakan jilbab atau hijab. Kondisi itu tentu menjadi peluang besar bagi para pengusaha busana muslim khususnya Hava Butik untuk menawarkan berbagai produk busana dengan beragai model dan warna.

"Kreativitas desainnya juga menjadi alasan sehingga begitu optimistis bisa bersaing dengan pengusaha lain yang juga fokus untuk busana muslim," ujarnya.

Mengenai menjamurnya butik yang fokus menggarap busana muslim di Makassar, dirinya mengakui hal itu. Namun dengan kreativitas dan inovasi yang tiada henti membuat dirinya optimistis dan itu telah dibuktikan saat membuka pertama kali Hava Butik di Makassar.

"Kami Selalu ngikutin tren yang artinya akan hadir model baru setiap minggunya. jadi jangan khawatir dengan model dan konsep yang itu-itu saja karena kami sudah komitmen untuk melakukan inovasi setiap minggu," katanya.

Selain mengandalkan kreativitas terbaru, kata dia, pihaknya juga memiliki ciri khas yang cukup berbeda yakni dengan fokus mempopulerkan berbagai bahan-bahan khas Indonesia seperti penggunaan bahan tenun, kain batik, kain songket, dan beberapa jenis kain dari berbagai wilayah di Indonesia.

Bahan kain dari berbagai daerah seperti Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa dan dikombinasikan dengan konsep atau model yang lebih menarik membuat produk yang dihasilkan juga mendapatkan respons positif dari para pelanggan.

"Apalagi kami juga tetap menjadi tujuan utama yakni tampil tetap syar'i namun tetap mengikuti tren yang sedang berkembang," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement