Senin 09 Jan 2017 04:58 WIB

Indonesia Harus Siapkan Infrastruktur Kembangkan Investasi Syariah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Pemerintah diminta lebih serius menangkap potensi ekonomi syariah di Tanah Air.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pemerintah diminta lebih serius menangkap potensi ekonomi syariah di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Islam dari Internasional Islamic University Malaysia, Safri Haliding, mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk membangun Islamic Finance Industry Centre, khususnya di Jakarta, merupakan iktikad baik pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Safri melihat, hal ini bisa menangkap peluang investasi dari luar negeri.

Safri mengatakan, konsep ini lebih dahulu telah diterapkan oleh Malaysia dan London. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya biaya yang berasal dari Timur Tengah (Timteng) dan bisa menjadi peluang investasi. Dia menilai, hal ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dengan menyiapkan infrastruktur keuangan syariah.

Salah satu yang perlu disiapkan selain instrumen syariah seperti sukuk, pemerintah juga perlu membangun pasar modal syariah yang besar sehingga para investor bisa melihat hal ini merupakan peluang baik. Kedua, pemerintah perlu membuat regulasi yang ramah dan bisa menarik perhatian investor.

"Untuk bisa masuk ke Indonesia harus ada infrastruktur. Investor bisa merasa nyaman masuk ke Indonesia. Instrumennya, sukuk, investasi lebih mudah, birokrasinya. Catatan, Malaysia sekarang sedang mengalami beberapa down, investasi Timteng yang di keuangan Islam stagnasasi. Indonesia harus punya infrastrukturnya, produk syariahnya ada, dan mereka harus merasa nyaman masuk ke Indonesia," ujar Safri.

Dia mengatakan, ke depan hal ini merupakan langkah baik sehingga bisa membuat peluang investasi indutri bisa lebih berkembang lagi. Peluang ini juga perlu dukungan dari pemerintah dan juga regulator, sehingga instrumen untuk investasi syariah jauh lebih aman dan menarik.

"Sebenarnya siap, tapi memang lebih mapan malaysia. Karena capital market ada, lebih bagus. Produk investasi lebih beragam, dukungan dari pemerintah juga. Ini betul-betul menyediakan regulasi dan iklim investasi. Masuk dulu dananya, baru kembangkan sistemnya. Proyeknya ini kan bagus ya, sudah ada niatnya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement