Kamis 12 Jan 2017 06:45 WIB

Jumlah Pencari Suaka di Jerman Menurun

Rep: Puti Almas/ Red: Andi Nur Aminah
Pencari suaka mengantre sumbangan makanan yang dibagikan dari sebuah mobil di Wuppertal, Jerman, di depan stasiun kereta api Keleti di Budapest, Hungaria, Jumat (4/9).
Foto: AP
Pencari suaka mengantre sumbangan makanan yang dibagikan dari sebuah mobil di Wuppertal, Jerman, di depan stasiun kereta api Keleti di Budapest, Hungaria, Jumat (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman bekurang secara cukup banyak pada 2016 lalu. Kementerian Dalam Negeri di negara itu mencatat setidaknya angka tersebut menurun hingga 600 ribu orang dibanding tahun sebelumnya, 2015.

Penurunan kemungkinan terjadi sejak penutupan rute Balkan, yang merupakan jalur masuk utama para migran ke Jerman pada 2016 lalu. Setidaknya hingga 890 ribu orang melakukan perjalanan melewati Balkan dan Yunani untuk kemudian memasuki negara yang dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel itu.

Dengan ditutupnya rute Balkan, maka pengungsi sulit memasuki wilayah Eropa Barat. Kemudian, kesepakatan mengenai migran yang dicapai antara Uni Eropa dan Turki dinilai juga memengaruhi penurunan migran ke Jerman.

"Penurunan ini menunjukkan langkah-langkah yang diambil oleh Jerman dan negara-negara Uni Eropa dalam menangani krisis migran. Kami berhasi mengelola dan mengendalikan hal itu," ujar Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas De Maiziere, dilansir BBC, Rabu (11/1).

Sebelumnya, isu mengenai migran di negara itu kerap dipolitisir, khususnya menjelang pemilihan umum yang digelar jelang akhir tahun ini. Jumlah aplikasi suaka di Jerman pada 2016 tercatat adalah sebanyak 745.545. Kebanyakan dari mereka yang mengajukan telah tiba di negara itu pada 2015.

Sekitar 36 persen migran yang datang ke Jerman dan negara-negara Eropa lainnya berasal dari Timur Tengah, khususnya Suriah, Kemudian diikuti dengan Irak, Afghanistan, Albania dan Eritrea.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement