REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Forum Kerja Sama Pondok Pesantren (FKSPP) Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Mahally Fikri mengajak, semua pihak agar bersikap arif dan bijaksana terkait kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Habib Rizieq akan hadiri di kota ini pda Ahad (29/1), dalam rangkaian tabligh akbar dan peduli banjir Bima, di Pulau Lombok.
"Siapa pun tidak boleh menolak atau menghalangi ulama datang untuk berdakwah, malah wajib di dukung," kata TGH Mahally Fikri di Mataram, kemarin.
Mahally menjelaskan, kedatangan Habib Rizieq sebaiknya tidak terlalu dipolemikkan. Apalagi, kini muncul sikap saling kecam yang kian marak di media sosial oleh berbagai elemen masyarakat.
"NTB sebagai salah satu daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tidak sepatutnya mencela kedatangan orang untuk berbuat baik. Apalagi, Habib Rizieq adalah salah satu tokoh ulama panutan umat Islam di negara Indonesia," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD NTB itu menambahkan, adanya penolakan yang kini muncul di sejumlah akun media sosial milik seseorang terkait kedatangan Habib Rizieq, menandakan kian rapuhnya pemikiran dan mental pertahanan masyarakat atas adanya informasi dan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Karena itu, dirinya mengimbau agar semua lapisan masyarakat lebih bertabayyun dan kembali lagi pada hakikat ajaran agama masing-masing.
"Mari tokoh darimana pun jika mereka datang berbuat baik, maka tidak boleh kita halang-halangi. Beliau datang atau di undang ke NTB tentu untuk berdakwah," ujarnya.