REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Donald Trump menjalani Senin dengan sejumlah kesibukan. Ia menghabiskan Ahad (22/1) kemarin dengan menandatangani sejumlah perintah eksekutif, termasuk menyasar Affordable Care Act atau lebih dikenal dengan Obamacare.
Seperti dilansir USA Today, Trump juga mengumpulkan sejumlah topik sebagai sasaran pertamanya, termasuk imigrasi, Israel hingga perekonomian. Di sektor ekonomi, ia ingin mengotak-atik North American Free Trade Agreement (NAFTA).
Setelah pelantikan dan sumpah 30 staf baru Gedung Putih, Trump akan segera bertemu Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dan Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieta. Ia ingin mendiskusikan perubahan NAFTA dengan Meksiko.
"Kita akan memulai sejumlah negosiasi soal NAFTA. Pernah dengar tentang NAFTA? saya berkampanya beberapa berdasarkan ini," kata dia. Trump mengatakan Meksiko dan presidennya telah sangat luar biasa.
Jadwal publik Trump pada Senin termasuk menghadiri pertemuan dengan perusahaan dan pemimpin kelompok-kelompok. Ia juga mendapat briefing intelijen, makan siang dengan Wakil Presiden Mike Pence, menyambut pemimpin kongres dan pertemuan langsung dengan Ketua Dewan Paul Ryan.
Dua hari setelah pelantikan, Trump juga akan bicara dengan Perdana Menteri Israelm Benjamin Netanyahu.
Trump mengatakan percakapan mereka sangat baik.
Ia menolak menjelaskan lebih lanjut. Namun menurut Gedung Putih, keduanya membahas Iran, ISIS dan perkembangan proses damai Israel-Palestina. Trump juga mengundang Netanyahu ke Washington pada Februari. Netanyahu menerimanya.
Baca juga, Donald Trump Menangkan Pilpres AS.