REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adalah Seljuk salah satu kekhalifahan dalam dunia Islam yang meninggalkan cukup banyak warisan berupa bangunan indah termasuk mausoleum. Seljuk atau Turki Seljuk adalah dinasti Islam yang pernah menguasai Asia Tengah dan Timur Tengah pada abad 11 hingga 14. Mereka mendirikan kekhalifahan Islam yang dikenal sebagai Kekhalifahan Seljuk Agung. Secara geografis, kekhalifahan ini membentang dari Anatolia hingga Rantau Punjab di Asia Selatan.
Pada Dinasti Seljuk, mausoleum tak hanya tempat untuk memakamkan para penguasa, tapi juga para ulama. Hal ini berbeda dengan di masa Kekhalifahan Umayyah pada abad kedelapan ketika mausoleum hanya digunakan untuk memakamkan para penguasa.
Munculnya mausoleum di masa Seljuk diduga merupakan pengaruh ajaran sufi yang kala itu secara luas dipraktikkan di kawasan Persia dan Anatolia.
Secara arsitektur, mausoleum Seljuk menampilkan perpaduan bentuk-bentuk oktagonal, silinder, dan persegi. Untuk atap, mausoleum Seljuk yang berada di kawasan Persia biasanya mengambil bentuk kubah, sedangkan mausoleum di wilayah Anatolia lebih banyak tampil dengan atap berbentuk kerucut.
Tak hanya ada di dekat masjid dan madrasah, mausoleum pada era Seljuk banyak juga yang dibangun di pemakaman biasa. Meski demikian, hampir semua mausoleum itu dihiasi dengan kaligrafi indah yang diambil dari ayat-ayat Alquran. Terkadang, ditampilkan pula keterangan tentang kisah hidup tokoh yang dimakamkan dalam mausoleum tersebut.
Di Asia Tengah dan Persia, sejumlah mausoleum dibangun dengan bentuk silinder, dan ada pula yang tinggi menjulang. Salah satunya tampak pada mausoleum Gunbad-i-Qabus di Gurgan, Iran. Makam megah yang dibangun oleh amir Shams Al-Maali Qabus ini menjulang dengan ketinggian 70 meter dan termasuk salah satu bangunan tanah liat tertinggi di dunia.
Meski sepintas tampak sederhana, Gunbad-i- Qabus memiliki banyak unsur dekoratif. Yang menonjol adalah kaligrafi kufi berbentuk sabuk yang melingkari bangunan. Meski terbuat dari tanah liat, bangunan ini akibat pengaruh iklim tak lagi berwarna merah, tapi lebih gelap seperti warna perunggu. Bentuk bangunan yang sama juga tampak pada mausoleum Tughril di Ravy, dekat Teheran.
Di Anatolia, terdapat beberapa mausoleum Seljuk yang terkenal di antaranya mausoleum Kilic Arslan II yang dibangun di tengah pelataran Masjid Ala al-Din di Konya. Mausoleum berbentuk dekagon (sepuluh sisi) ini dibangun pada 1192-1193.
Ada pula mausoleum 11 sisi yang didedikasikan untuk Putri Shah Jihan Khatun pada 1275. Mausoleum ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah untuk makam, sedangkan lantas atasnya untuk shalat dan berdoa. Unsur terpenting dari bangunan ini adalah adanya ornamen-ornamen gaya Barok yang menghiasi eksterior lantai pertama.