REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Provinsi Riau batal menjadi tuan rumah kejuaraan "International Sepak Takraw Federation (ISTAF) Super Series IV" yang semula akan digelar pada 19-23 Maret 2015 dan diikuti 23 negara.
"Berdasarkan keputusan ISTAF di Singapura. Kita terlambat memberikan kepastian anggaran karena waktu yang sempit. Penyelenggaraan dialihkan ke Jakarta pada awal Mei," kata Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Riau, Mansyur HS di Pekanbaru, Riau, Selasa (10/3).
Mansyur mengatakan anggaran yang tidak bisa disediakan Pemerintah Provinsi Riau itu terkait akomodasi dan transportasi, sedangkan untuk venue telah siap. Padahal, pihaknya sudah menjajaki beberapa alternatif hotel yang akan digunakan.
"Padahal?ini adalah ?momen bagus dalam rangka menghidupkan lagi kegiatan olahraga yang sudah lama sepi sejak PON 2012," ucapnya.
Untuk atlet, lanjutnya, juga sangat berguna untuk Pra-PON ?agar Riau bisa menunjukkan yang terbaik sebagai daerah asal sepak takraw. Apalagi, ada beberapa pemain nasional yang berasal dari Riau, tentu ini momentum yang sangat bagus.
"Kecewa itu jelas, tapi ini pelajaran bagi kita karena hanya punya waktu yang relatif singkat," ujar Mansyur. Namun, ia memaklumi pemerintah provinsi yang belum bisa memastikan anggaran. Hal itu karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ?masih belum ada pencairan.
"Jangankan kita, tunjangan untuk pegawai saja belum ada dari APBD," ungkapnya. Meskipun begitu, menurut Mansyur, Riau masih punya peluang lagi menjadi tuan rumah tahun ini yakni ISTAF musim kompetisi 2015/2016.