REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panjat tebing, salah satu cabang olah raga yang berpotensi merebut medali emas bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2018, telah menjalani training camp 5-31 Desember 2017 lalu di Rusia. Kini, sebanyak 22 atlet panjat tebing sedang melakukan pelatnas di Yogyakarta.
Rencananya, untuk menguji kemampuan para atletnya, panjat tebing akan mengikuti seri World Cup 2018. "Rencananya kami mengikutsertakan atlet panjat tebing di ajang World Cup yang akan digelar di Rusia pada April dan di Cina pada bulan Mei. Kini mereka sedang melakukan pelatnas di Yogyakarta," kata manajer panjat tebing Indonesia, Pristiawan Buntoro, Rabu (17/1).
Menurut Pristiawan, saat ini ada 22 atlet panjat tebing yang sedang ikut pelatnas sejak awal Januari 2018 lalu. Walaupun dari pemerintah yang dibiayai hanya 16 atlet, namun kuota pelatnas panjat tebing sebanyak 22 atlet. "Kami ingin ada kompetisi di antara mereka."
Cabang panjat tebing mengajukan proposal sebesar Rp 29 miliar dalam pengajuan anggaran Pelatnas Asian Games 2018. Namun yang disetujui oleh tim verifikasi Kemenpora sebesar Rp 10 miliar.
Peluang merebut medali emas di Asian Games 2018 nanti, menurut Pristiawan, ada di nomor speed world record, baik putra maupun putri. Serta tim speed relay putra dan putri. "Kami berharap mampu menyumbang dua medali emas di Asian Games 2018 nanti dari nomor tersebut."
Panjat tebing untuk pertama kali akan dipertandingkan di ajang multievent terbesar di Asia itu. Atlet Indonesia sejauh ini memiliki prestasi yang bagus di ajang kejuaraan dunia. "Atlet Indonesia juga cukup disegani. Semoga mereka mampu memberikan yang terbaik di Asian Games 2018 nanti," kata Pristiawan berharap.