Ahad 29 Mar 2015 23:23 WIB

Bima Sakti Kalahkan Stadium Melalui Perpanjangan Waktu

Pemain Bimasakti Yanuar Dwi Priasmoro berusaha membawa bola melewati adangan pemain Pacific Caesar
Foto: NBL Indonesia
Pemain Bimasakti Yanuar Dwi Priasmoro berusaha membawa bola melewati adangan pemain Pacific Caesar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang mengalahkan Stadium Jakarta 64-61 dalam laga lanjutan IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 seri ke-9 di GOR C-TRA Arena Cikutra Kota Bandung, Ahad (29/3).

Pada kuarter pertama Bimasakti tertinggal satu bola 16-18 dari Stadium. Namun memasuki kuarter kedua, pertarungan kian sengit. Bimasakti berhasil mendulang 22 poin, sedangkan Stadium hanya 16 poin, sehingga terjadi selisih 4 poin. Bimasakti balik unggul dengan memperoleh 38-34 atas Stadium.

Pertandingan kuarter ketiga berlangsung ketat bahkan menjadi poin langka yakni imbang pada dua kuarter pertandingan, ketiga dan keempat yakni 51-51 pada kuarter ketiga dan 59-59 pada akhir kuarter keempat.

Karena hasil imbang, maka dilakukan perpanjangan waktu. Pada kuarter overtime itulah Bimasakti berhasil mengubah kedudukan.  Menjelang detik akhir, Bimasakti memperoleh keuntungan setelah seorang pemain Stadium melakukan "foul out".

Aksi brilian pemain bernomor punggung 32, Restu Purnomo, yang melakukan satu kali free throw (dari dua kali kesempatan yang diberikan wasit) sukses menambah perolehan satu poin bagi tim itu. Bimasakti menutup kemenangannya 64-61 atas Stadium Jakarta.

"Hari ini kami berhasil memanfaatkan kelemahan lawan yang kurang baik bermain di luar paint area," kata pelatih Bimasakti Oie A Kiat.

Kemenangan dengan selisih poin yang tipis itu menempatkan Bimasakti pada posisi kedelapan di akhir seri IX Bandung. "Kami masih tersisa tiga pertandingan lagi. Saat di Surabaya nanti kami harus berusaha ambil peluang agar mendapat kesempatan bermain pada pertandingan selanjutnya," katanya.

Sementara pelatih Stadium Andre Yuwadi enggan berkomentar banyak atas pola permainan yang dilakukan timnya hari itu. "Itulah yang namanya pertandingan, kita harus siap dengan konsekuensi apa pun," katanya.

Menurut pria berusia 25 tahun itu, pola permainan timnya yang kurang kompak menjadikan timnya harus menelan kekalahan.

"Anak-anak bermain tidak secara tim. Kita lihat saja nanti apakah anak-anak mau ambil peluang pada pertandingan di Surabaya atau tidak," katanya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement