REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) mengapresiasi tinggi prestasi tim putri U-18 Indonesia yang berhasil meraih juara di Kejuaraan U-18 bola basket tiga lawan tiga (3X3) Asia 2017 di Cyberjaya, Malaysia.
"Kami menyambut gembira keberhasilan Indonesia menjadi juara dalam ajang FIBA U-18 3x3 ini. PP Perbasi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras mereka," kata Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad.
Menurut Danny, gelar yang baru pertama kali diraih Indonesia itu merupakan langkah awal yang baik untuk perkembangan bola basket pada umumnya.
Adapun dalam kejuaraan Asia tersebut, tim putri U-18 Indonesia diperkuat empat pemain yaitu Lea Kahol, Michelle Kurniawan, Nathania Claresta Orville dan Valencia Pramono.
Mereka berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tuan rumah Malaysia di final dengan skor 13-6. Sebelum sampai ke partai puncak, mereka menaklukkan Taiwan di babak grup, Sri Lanka di perempat final dan tim kuat China di semifinal. Indonesia hanya sekali kalah yaitu dari Jepang yang diperoleh di penyisihan grup.
"Mental juara anak-anak muncul usai menang dari Taiwan. Motivasi mereka luar biasa," kata pelatih tim putri Indonesia Tri Hartanto.
Tri melanjutkan, semangat juara itu kentara terlihat ketika pada partai final di mana Indonesia praktis hanya bisa memainkan tiga orang karena Michelle Kurniawan cedera.
Indonesia dalam prosesnya juga menorehkan kejutan yaitu mengalahkan calon kuat juara Asia, China. Tim Tirai Bambu itu dibekuk 19-16 di semifinal. Rahasia kemenangan atas China itu, sebut Tri, adalah mengisolasi big mannya di sisi luar permainan.
"Mereka punya big man yang bagus main di bawah keranjang. Akhirnya kami mengakali agar dia dipaksa bermain dari luar," ujar dia.
Selain menjadi juara 3X3 Asia di sektor putri, Indonesia juga patut berbangga setelah Lea Kahol terpilih sebagai pemain perempuan terbaik atau "most valuable player/MVP women". Lea, yang juga anggota tim nasional yanng dipersiapkan untuk SEA Games 2017 di Malaysia, berhasil membuat 34 angka sepanjang kompetisi dan itu menjadi terbanyak keempat dari total 64 pemain perempuan yang mengikuti turnamen tersebut.
Sementara tim putra U-18 Indonesia, yang dikirim ke kejuaraan tersebut gagal sejak penyisihan grup karena kalah dari China dan Taiwan. Kedua negara ini kemudian bertemu di final dan China keluar sebagai juara.
"Kita tidak beruntung dalam undian. Buktinya, China dan Taiwan bisa bertemu lagi di final," kata pelatih tim putra Indonesia Anthony Gunawan.
Selain itu, postur tubuh juga dianggap ganjalan tim putra untuk bersaing di turnamen tersebut.
"Berat memang untuk tim putra. Indonesia punya masalah di tinggi dan ukuran badan," tutur Danny Kosasih, Ketua Umum PP Perbasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika