REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Prestasi bulutangkis Indonesia bisa dibilang sedang terpuruk, jika tidak ingin dibilang hancur. Ketua Kontingen Indonesia Olimpiade London 2012 berpendapat, setidaknya ada tiga cara yang bisa mengembalikan prestasi bulutangkis Indonesia untuk kembali jadi raja dunia.
"Pertama kita harus menjadikan bulutangkis sebagai olahraga wajib di sekolah," kata Erick di London, seperti dilaporkan wartawan Republika, Abdullah Sammy dari London.
Kedua, sambung Erick, kompetisi usia muda dan junior harus digalakkan. "Terakhir strategi pengiriman atlet ke kejuaraan," sebut pria 42 tahun itu.
Hal terakhir yang diungkapkan Erick adalah soal seleksi ketat pebulutangkis yang akan berlaga di Olimpiade. Atlet bulutangkis olimpiade, kata Erick, haruslah memiliki prestasi baik di kejuaraan kelas dunia maupun event regional.
"Kalau menang Sea Games baru bisa dikirim Asia games, begitupun tahapan di atasnya, agar yang tampil di Olimpiade benar benar sudah teruji," tutupnya.
Di pihak lain, PB PBS mengaku siap bertanggungjawab atas kegagalannya. "Saya sudah katakan ke anak-anak semua, tetap tenang. saya yang akan bertanggungjawab," kata Ketua PBSI, Djoko Santoso.