REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan lomba balap mobil untuk tingkat provinsi atau nasional yang digelar di daerah kerap terganjal dengan minimnya sponsor.
"Kejuaraan balap sebaiknya dilakukan penyelenggara nasional karena pihak daerah kesulitan mencari sponsor. Perusahaan di daerah tidak cukup dana untuk membiayai kejuaraan," kata Vito Siagian Pimpinan Lomba Kejurnas Indonesia Night City Slalom 2015 di BSD City, Banten, Sabtu (2/5).
Vito mengatakan perlombaan sebaiknya hanya dilakukan di daerah jika memiliki sponsor yang kuat.
"Beberapa tahun yang lalu kejuaraan balap ada di Kalimantan karena ada sponsor yang kuat," kata Vito yang juga praktisi balap slalom.
Selain itu, Vito mengeluhkan sulitnya memperoleh izin menyelenggarakan lomba dari pihak pemerintah provinsi jika balapan akan dihelat di daerah.
"Pemerintah provinsi cemas jika fasilitas yang ada untuk lomba tidak memadai, misalnya faktor penerangan arena balap yang tidak memadai di sebagian wilayah," katanya.
Vito juga mengatakan dengan digelarnya kejuaraan oleh penyelenggara nasional maka akan ada potensi untuk mendapatkan sponsor besar untuk kesejahteran pebalap. "Pebalap juga memerlukan biaya tinggi untuk lomba," imbuhnya.
Saat ini di BSD City, Tangerang, sedang berlangsung seri kedua dari lima seri Kejurnas Indonesia Night City Slalom 2015.