Sabtu 23 May 2015 03:00 WIB

Sirkuit Sentul Gerak Cepat untuk Gelar MotoGP 2017

Pembalap Repsol Honda Marc Marquez memacu motor RC213V di lintasan Sirkuit Sentul, Bogor, Selasa (21/10).
Foto: Antara
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez memacu motor RC213V di lintasan Sirkuit Sentul, Bogor, Selasa (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, langsung bergerak cepat setelah ada peluang untuk menggelar salah satu seri kejuaraan balap motor terbesar di dunia, yaitu MotoGP 2017.

Pengelola Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto di Bogor, Jumat (23/5), mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Kemenpora serta dengan Dorna selalu penyelenggara MotoGP.

"Peluang sudah di depan mata. Banyak keuntungan jika MotoGP digelar di Indonesia. Makanya kita harus mempersiapkan diri dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada," katanya di sela perayaan ulang tahunnya yang ke-70.

Menurut dia, selain melakukan koordinasi dengan pihak terkait, pihaknya akan terus membangun image jika Indonesia mampu kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi ini pada 1996 dan 1997.

"Kami optimistis bisa. Makanya dalam satu pekan ke depan saya akan membentuk tim untuk mempersiapkan semuanya," kata mantan pebalap era 70-an itu.

Tinton menjelaskan, meski belum membentuk tim pengkaji yang melibatkan lintas sektoral, pihaknya telah berusaha untuk memenuhi kriteria yang diajukan oleh Dorna selalu penyelenggara kejuaraan yang salah satunya renovasi sirkuit.

"Renovasi mencapai 50 persen. Yang jelas kami akan terus mengupayakan semaksimal mungkin," kata ayah pebalap nasional Ananda dan Moreno Soeprapto itu.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata, Kemenpora, Dorna, dan pihak Sentul telah melakukan pertemuan guna memuluskan Indonesia menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP 2017. Bahkan, pihak Dorna diwakili langsung sang CEO, yaitu Carmelo Ezpelata.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak mengaku tertarik dengan usulan yang ada. Demi merealisasikan program tersebut, dalam tiga bulan ke depan akan terus dilakukan pengkajian yang diharapkan berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Jika teralisasi, maka banyak keuntungan yang didapat. Pihak Kementerian Pariwisata dengan Wonderful Indonesia berasumsi jika dalam empat hari penyelenggaraan perputaran uang yang terjadi menembus angka Rp 1,4 triliun.

Selain itu, pebalap muda Indonesia dipastikan juga mendapatkan keuntungan karena peluang untuk tampil di kejuaraan bergengsi di dunia terbuka. Bahkan, beberapa pabrikan seperti Honda dan Yamaha siap memberikan dukungan. Apalagi Indonesia menjadi pasar terbesar kedua pabrikan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement