REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pembangunan Sirkuit Sepang pada 1999 merupakan bagian dari misi jangka panjang Dr. Mahathir Mohamad. Mantan perdana menteri Malaysia itu menargetkan negaranya menjelma menjadi kekuatan industri dunia pada 2020.
Mahathir lantas mencanangkan pembangunan sebuah sirkuit yang bisa membuat iri dunia dengan keunggulan fasilitas dan teknologi. Ambisi Mahathir tersebut tercapai dengan dibangunnya Sirkuit Sepang rancangan desainer terkemuka, Hermann Tilke.
Hingga saat ini, Sepang masih dikenal sebagai sirkuit dengan tingkat kesulitan teknis tertinggi. Sirkuit tersebut memadukan lintasan lurus dan tikungan lambat serta trek yang lebar sehingga memungkinkan banyak aksi menyalip oleh para pembalap.
Bagi para pembalap F1 yang sebagian besar berasal dari negara beriklim empat musim, Malaysia menyuguhkan tantangan cuaca tersendiri. Suhu panas dan kelembapan udara yang tinggi banyak menguras energi dan konsentrasi.
Sepang International Circuit
Panjang: 5,543 kilometer
Tikungan kanan: 10
Tikungan kiri: 5
Jarak tempuh: 310,408 kilometer
Rekor lap tercepat: 1 menit 34,224 detik (Juan Pablo Montoya/McLaren, 2004)