REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- "Amerika adalah rumah kedua bagi saya". Demikian kata Marc Marquez ketika memenangi balapan di GP Indianapolis tahun lalu. Maklum, sepanjang musim 2013, pembalap Repsol Honda itu tak pernah kalah di Amerika Serikat (AS).
Musim lalu, AS menggelar tiga seri ajang balap MotoGP. Balapan pertama pada seri kedua di Austin, Texas, Marquez menang dengan rekor sebagai pembalap termuda yang menang di kelas tertinggi.
Pada balapan kedua di Laguna Seca, Monterey, Marquez mengambil alih kepimpinan dari rival utama Jorge Lorenzo. Pada balapan ketiga di Indianapolis, Marquez semakin tak terbendung menuju tahta juara dunia.
Musim ini, kesaktian Marquez di tanah Amerika belum juga terpatahkan. Marquez berpeluang besar segera menyegel gelar juara dunia untuk kedua kali berturut-turut jika mampu menang di Indianapolis, Ahad (10/8).
"Saya tak memikirkan juara dunia. Yang saya pikirkan adalah bagaimana terus menang," ujar Marquez seperti dilansir laman resmi MotoGP.
Sejauh ini, langkah Marquez belum terbendung pada sembilan balapan perdana musim 2014. Jika mampu melanjutkan aksi sapu bersihnya, Marquez bisa menyegel titel juara dunia di kampung halamannya sendiri di GP Aragon, September mendatang.
Menang di Indianapolis juga akan mengantarkan Marquez menyamai rekor 10 kemenangan beruntun Giacomo Agostini pada 1970. Namun, para rival tak akan membiarkan Marquez melaju mulus di Indianapolis.
Selepas jeda pramusim selama tiga pekan, tim teknisi dan para pembalap bekerja keras untuk memangkas gap dari Marquez. "Kami masih belum mampu meraih kemenangan musim ini. Karena itu, kami bekerja keras untuk mendapatkannya sesegera mungkin," tutur Direktur Tim Yamaha Factory, Massimo Meregalli.
Meregalli menilai, performa Valentino Rossi sejauh ini tak tertinggal jauh dari Marquez. Menurut dia, Rossi tinggal menunggu waktu untuk meraih kemenangan pertama. Jorge Lorenzo juga dinilainya mulai menunjukkan kebangkitan sejak GP Italia, Juni lalu.
"Kami berharap dia semakin kuat di paruh kedua," imbuh Meregalli.
Harapan Ducati untuk bangkit di paruh kedua tak kalah besarnya. Direktur MotoGP Ducati, Paolo Ciabatti mengklaim, timnya telah mendapatkan perkembangan signifikan sepanjang jeda tengah musim. "Kami yakin bisa semakin kompetitif di sejumlah trek, terutama dalam kondisi kering," paparnya.