REPUBLIKA.CO.ID, BAHRAIN — Petualangan pembalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael pada ajang balapan ketahanan FIA WEC kategori LMP2 berakhir di posisi kelima pada balapan yang digelar di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Sabtu (19/11) malam hingga Minggu (20/11) dini hari WIB.
Sean, yang tampil bersama pembalap Perancis Tom Dillmann dan pembalap Belanda Giedo Van der Garde, mengaku tak terlalu kecewa karena telah menimba banyak pelajaran dan pengalaman.
Sean mengikuti tiga seri terakhir FIA WEC, yakni di sirkuit Fuji Speedway Jepang, Shanghai Cina, dan Sakhir Bahrain bersama tim Extreme Speed Motosport. Di Jepang, Sean yang berkolaborasi dengan Giedo dan pembalap Italia Antonio Giovinazzi berhasil finis di posisi keempat. Sementara di Cina, pencapaian Sean lebih bagus lagi ketika bekerja sama dengan Antonio dan pembalap Inggris, Tom Blomqvist dengan finis kedua.
“Hasil di Bahrian memang tidak seperti yang kami harapkan. Meski demikian, ini tetap menjadi pengalaman yang bagus untuk saya. Terima kasih kepada tim ESM dan para sponsor yang terus mendukung karier balap saya,” kata Sean.
Jalannya balapan berlangsung seru. Giedo yang menjadi pembalap pertama sempat mendongkrak posisi dari urutan keempat ke urutan ketiga dengan start yang mulus. Namun beberapa menit setelah balapan, posisi tim sudah kembali terdorong ke peringkat awal. Sean tampil sebagai pembalap kedua dan Tom Dillmann sebagai pebalap ketiga. Meski sudah berjuang keras, tim harus puas dengan finis di posisi kelima.
“Ini balapan yang tidak mudah buat kami. Meski demikian kami tetap menikmati jalannya lomba. Terima kasih untuk Sean dan Giedo yang sudah berusaha keras. Terima kasih juga untuk tim ESM,” kata Dillmann.
Pada balapan ini, waktu tercepat yang diukir yakni satu menit 52,287 detik dengan kecepatan maksimal 173,5 kilometer per jam. Posisi pertama kategori LMP2 ditempati trio pembalap Roman Rusinov, Rene Rast, dan Alex Brundle yang menunggangi mobil Oreca 05 Nissan.
Kemenangan yang diraih Tim G Drive ini cukup luar biasa mengingat mereka memulai balapan dari posisi paling belakang akibat gagal lolos dari pemeriksaan scrutineering usai kualifikasi. Momen kemenangan mereka dapatkan saat balapan hanya menyisakan waktu 20 menit lagi. Rene Rast membuat manuver gemilang dengan menyusul mobil Ligier nomor 43 dari tim RGR Sport by Morand yang saat itu dikemudikan oleh Filipe Albuquerque.
Bersama Bruno Senna dan Ricardo Gonzalez, mobil nomor 43 akhirnya finis 6,8 detik di belakang tim G-Drive. Sementara itu setelah berhasil mengamankan gelar juara umum LMP2 di seri sebelumnya, para pembalap Signatech Alpine dengan nomor mobil 36, Nicolas Lapierre, Gustavo Menezes, dan Stephane Richelmi, menyelesaikan balapan kali ini di peringkat ketiga.
Untuk kategori LMP1, pebalap tim Audi merebut posisi 1 dan 2. Ini menjadi kado perpisahaan yang manis bagi Audi yang bakal berhenti mengikuti ajang balap FIA WEC setelah 18 tahun berkiprah di ajang ini.