REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andrea Iannone bergabung dengan Suzuki 2017 setelah empat tahun di MotoGP bersama Ducati Corse. Ia sempat kesulitan mengendarai motor pabrikan Jepang sehingga menyebabkan frustrasi.
Maverick Vinales meninggalkan Suzuki 2016 dan meneken kontrak bersama Yamaha demi mimpinya meraih gelar juara dunia. Suzuki juga harus kehilangan Aleix Espargaro, sehingga tak memiliki pembalap berpengalaman di garasi.
Suzuki kemudian merekrut Iannone dan membawa pembalap rookie, Alex Rins. Harapan tim terhadap Iannone ternyata jauh dari realita, demikian juga Rins. Keduanya berakhir di tempat ke-13 dan 16 klasemen MotoGP 2017.
Ia mengatakan 2017 bukan musim mudah bagi Suzuki, sangat jauh dari perkiraan. Ketika ia mengendarai GSX-RR pertama kalinya di Valencia, Iannone merasa sangat bagus. Semua tim, kata dia, bahkan yakin kami kuat.
Namun ternyata butuh waktu lama untuk membiasakan diri dengan motor Suzuki, baik dia dan kepala krunya Marco Rigomonti. Keduanya baru saja mengenal tim.
"Kami harus mulai dari nol dalam hal pengetahuan tentang motor dan cara pabrikan Jepang bekerja," kata Iannone, dilansir dari Speedweek, Rabu (3/1).
The Maniac berusaha menyesuaikan diri dengan tim baru. Dia mengakui pembalap yang bertahun-tahun di pabrikan sama akan kesulitan mengubah cara kerja di pabrikan baru. Meski demikian, kesabaran dan konsentrasi adalah kunci kesuksesan.
"Kami terus bekerja dan maju selangkah demi selangkah. Kami sempat frustasi, tapi tak pernah kehilangan kepercayaan diri terhadap pekerjaan kami. Di Brno dan Aragon, beberapa solusi teknis akhirnya membuat kami bisa memperbaiki kesalahan. Motor kami sekarang jauh lebih baik untuk musim 2018. Itu hasil kerja sama tim. Itulah kuncinya," kata pembalap Italia ini.
Test rider Suzuki, Sylvain Guintoli menguji coba motor baru Suzuki di Jerez November lalu. Fokus utamanya adalah mesin dan sasis baru. Iannone tercatat berakhir di tempat keempat dengan selisih waktu 0,3 detik dari pembalap pertama, sementara Rins di tempat keenam dengan selisih waktu 0,6 detik. Pembalap-pembalap seluruhnya memuji hasil kerja Suzuki.
Tahun ini Suzuki juga sama dengan Aprilia dan KTM. Ketiga tim ini tidak mengantongi batasan uji coba dan pengembangan mesin seperti pabrikan utama lainnya. Mereka bebas menggelar tes kapan saja karena hanya ditempatkan sebagai tim konsesi.