REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Harapan tinggi dialamatkan pada ganda putra, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra, pada Malaysia Grand Prix Gold 2011 yang digelar di Alor Setar, Kedah, Selasa (3/5) hingga Ahad (8/5). Ajang yang menjadi pengumpulan poin pertama Olimpiade 2012 London ini pun akan menjadi ujian mental bagi pasangan muda Indonesia itu.
Angga/Ryan membuka peluang menjadi penerus Markis Kido/Hendra Setiawan setelah melaju ke final India Terbuka Super Series pekan lalu. Angga/Ryan mengalahkan senior-seniornya seperti Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan.
Sayangnya, Angga/Ryan gagal mengatasi Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata di final. Pasangan asal Jepang itu menang straight game 21-17 dan 21-9.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar (PB) Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Hadi Nazri, mengatakan kekalahan Angga/Ryan di final karena kurang matangnya kedua pemain tersebut. "Mereka tampil luar biasa di babak-babak sebelumnya. Tapi, skornya terlalu jauh ketika game kedua di final," ujar dia.
Angga/Ryan pun berpeluang besar untuk mengulang pencapaiannya di Malaysia. Namun, pasangan muda ini harus menunjukan mentalnya tidak terpengaruh kekalahan final India. "Sekarang ini, performa keduanya sedang naik," kata pelatih ganda Pelatnas Cipayung, Christian Hadinata.
Meski demikian, pelatih ganda putra Cipayung, Herry Iman Pierngadi, tidak ingin membebankan target khusus. "Targetnya mempertahankan penampilan mereka di India," kata dia melalui pesan singkatnya kepada Republika.