Kamis 24 May 2012 21:23 WIB

Lius Pongoh: Kegagalan Tim Thomas-Uber Bukan Akhir Segalanya

Red: Didi Purwadi
Tim manager PB Djarum Fung Permadi (dari kiri), pebulutangkis PB Djarum Mohammad Ahsan, Pengurus PB Djarum Lius Pongoh, Pelatih ganda PB Djarum Christian Hadinata, pebulutangkis PB DJarum Meiliana Jauhari, dan Program Director bakti Olahraga Djarum Foundat
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Tim manager PB Djarum Fung Permadi (dari kiri), pebulutangkis PB Djarum Mohammad Ahsan, Pengurus PB Djarum Lius Pongoh, Pelatih ganda PB Djarum Christian Hadinata, pebulutangkis PB DJarum Meiliana Jauhari, dan Program Director bakti Olahraga Djarum Foundat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pemain bulu tangkis nasional, Lius Pongoh, mengatakan kekalahan Indonesia pada ajang Piala Thomas dan Piala Uber 2012 bukan akhir dari segalanya.

"Belum kiamat dong. masa karena kalah di Thomas saja, itu jadi frustasi," kata pemain yang dulu dijuluki "Si Bola Karet" ketika ditemui di Markas Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum Jakarta, di Jakarta, Kamis.

Lius mengatakan masyarakat harus menerima kekalahan tim bulu tangkis nasioal kali ini. Karena, para pemain tampil tidak dalam performa terbaik.

Pebulu tangkis yang tampil gemilang saat mengalahkan Liem Swie King di Indonesia Terbuka 1984 itu berharap semua pihak selanjutnya bisa bekerja sama memajukan bulu tangkis Indonesia.

"Jangan hanya mengandalkan PBSI,'' katanya. ''Semua harus terlibat memajukan bulu tangkis." Anggota Tim Thomas Indonesia pada 1979, 1982, dan 1986 tersebut mengatakan peran pemerintah dalam mendukung upaya memajukan bulu tangkis nasional juga sangat diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement