REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pebulu tangkis Indonesia Simon Santoso mengaku santai dan "nothing to lose" menghadapi rekannya, Dionysius Hayom Rumbaka, pada babak perempat final Djarum Indonesia Open Super Series Premier, Jumat (15/6).
"Siapa pun besok yang menang, saya atau Hayom, yang penting ada perwakilan dari Indonesia di semifinal," kata Simon saat jumpa pers usai bertanding di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Kamis.
Simon, pemain peringkat sembilan dunia, pernah kalah dari Hayom, peringkat 21 dunia, saat Kejuaraan Nasional di Makasar 2011. Namun, dia mengaku sudah sama-sama mengerti permainan masing-masing karena sering latihan bersama.
"Satu pelatih, sudah tahu sama tahu. Apa pun hasilnya untuk Indonesialah," ujar unggulan ketujuh di turnamen berhadiah total 650.000 dolar AS itu. "Dia pemain yang agresif," tambahnya.
Simon yang baru saja mengalahkan Wong Wing Ki lewat tiga game 15-21, 21-16, 21-19 itu mengaku tidak menganggap turnamen ini sebagai beban.
"Saya tetap fokus satu per satu, Indonesia Open, Singapore Open. Saya anggap sambil latihan menuju Olimpiade. Pikiran saya tidak terlalu beban. Enjoy saja," katanya.
Untuk mempersiapkan Olimpiade London 2012, Simon mengatakan bahwa dirinya terus mengukur kekurangannya, kemudian mempelajari apa yang harus dilatih lebih baik lagi.
"Saya menargetkan dari penampilan satu ke penampilan berikutnya jauh lebih baik dan stabil serta lebih fokus," kata Simon yang optimistis menghadapi Olimpiade.