REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Novak Djokovic mengaku senang bisa menuntaskan semifinal AS Terbuka melawan David Ferrer. Laga tersebut tuntas, Senin (10/9) dini hari WIB, setelah sebelumnya sempat tertunda karena cuaca buruk.
"Sangat melegakan akhirnya bisa menuntaskan pertarungan ini dengan empat set," kata juara bertahan Djokovic menyusul kemenangan 2-6 6-1 6-4 6-2 atas unggulan sepuluh dari Spanyol itu.
Kemenangan ini mengantarkan petenis Serbia itu menantang unggulan ketiga, Andy Murray di partai final yang digelar , Selasa (11/9) pagi WIB. Sejatinya, laga tersebut berlangsung Ahad (9/9) kemarin, tapi saat kedudukan 5-2 untuk keunggulan Djokovic, cuaca tidak mendukung untuk melanjutkan pertandingan.
Untuk kelima kalinya secara beruntun, final tunggal putra AS Terbuka dilangsungkan hari Senin, bukan Ahad seperti biasanya, karena gangguan cuaca buruk. Murray yang berusaha menjadi petenis Inggris pertama yang memenangi Grand Slam sejak Fred Perry pada 1936, maju ke final setelah mengalahkan petenis Ceko Tomas Berdych, Sabtu lalu.
Murray untung sehari istirahat dibandingkan Djokovic. "Saya tidak yakin pada laga Super-Saturday," kata Djokovic seperti dikutip Reuters. "Saya sungguh berharap turnamen ini dipertimbangkan diubah tahun depan. Saya kira saya tidak berbicara untuk saya sendiri. Saya pikira semua petenis akan setuju."
Direktur turnamen AS Terbuka David Brewer setuju perubahan itu mulai 2013, sehingga ada perbedaan sehari antara laga semifinal dan final. Tapi Djokovic merasa itu tak membantunya dalam mengulang suksesnya pada AS Terbuka seperti dicapainya tahun lalu. "Saya kira dari perspektif pemain, itu aneh," ujarnya pesimis dalam mempertahankan gelar AS Terbuka.
Penyelenggara AS Terbuka dipaksa mengubah aturan setelah lapangan pada Australia Terbuka dan Wimbledon memiliki atap darurat, sedangkan penyelenggara Prancis Terbuka telah menyatakan akan melindungi lapangan Roland Garros (dari cuaca buruk).
sumber : Reuters