REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Kompetisi Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton kembali digelar di Sport Hall UPI Bandung, Sabtu (27/4). LIMA Badminton ini diikuti 18 tim dari 11 universitas. Lima cabang badminton menggunakan format pertandingan sepeti Piala Thomas dan Uber.
Pemenangnya juga ditentukan dengan menggunakan sistem best of five. Namun, hal yang membedakan dengan pertandingan lainnya yakni dengan menggunakan dua partai tunggal, dua partai ganda dan satu partai triples atau tiga lawan tiga.
Menurut konseptor partai triples yang juga International Relations Manager PBSI, Rudi, format ini pertama kalinya dipertandingkan secara nasional yakni dalam kompetisi LIMA. Sebelumnya, format triples sering digunakan dalam latihan tim badminton Asia seperti Malaysia dan Tiongkok.
Format triples, katanya, sebenarnya berguna untuk membiasakan para pemain dengan permainan bertempo cepat. Para pemain harus menguasai daerahnya masing-masing. Partai triples juga sangat bagus diterapkan di mahasiswa untuk menjaga kekompakan.
"Bagaimana pemain menjaga kekompakan, mengasah cara berpikir dan mengatur strategi di lapangan," ujarnya saat pertandingan LIMA cabang Badminton di UPI, Sabtu (27/4).
Namun begitu, kekurangannya adalah, jika pemain tak kompak, kemungkinan salah pengertian dan salah strategi akan semakin besar. "Bisa jadi raket sesama pemain saling beradu, tapi itu yang justru mengasyikkan,"ujarnya.
Jika berhasil, ujarnya, partai triples akan dipromosikan untuk dipertandingkan dalam Indonesia Open.
Pemain partai triples dari UPI, Nadia/Wulan/Dila memang mengaku agak kesulitan dalam hal mengatur stratehi.
"Apalagi kalau lawan menyerang ke tengah, takut mengenai muka saya," ujarnya sambil tertawa. Meski begitu, ia mengaku permainan triples sangat menyenangkan layaknya bermain beregu. "Kita juga hanya menjaga daerah masing-masing, bisa diam di tempat,"ujarnya.
Menurut pelatih badminton UPI, Aah Asep Hidayat, permainan triples memang lebih menonjolkan strategi di wilayah depan. "Kita beradu strategi di wilayah depan,"ujarnya. Lanjut Aah, yang harus diwaspadai adalah sempitnya ruang gerak sehingga pemain harus berhati-hati raketnya mengenai teman sendiri
"Permainan ini menarik karena wajib bermain dengan tempo cepat," ujarnya.
Reaksi penonton pun sangat berbeda saat partai lainnya digelar. "Lucu saat liat pemain satu tim berebut kok. Ada pemain yang kena pukulan kok teman sendiriz," ujar Randi, supporter dari Unikom.