Kamis 09 Jan 2014 18:37 WIB

Langkah Hayom Rumbaka Terhenti di Korea Open

Rep: Irfan Abdurrahmat / Red: Citra Listya Rini
 Dionysius Hayom Rumbaka
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Dionysius Hayom Rumbaka

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Langkah pemain tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka, harus terhenti di babak kedua. Hal ini mengandaskan tim tunggal putra Indonesia untuk bisa melangkah ke babak perempatfinal Korea Open Superseries.

Hayom yang berhadapan dengan pemain Thailand, Boonsak Ponsana, pada pertandingan di SK Handball Stadium, Seoul, Kamis (9/1), harus mengakui lawannya tersebut dengan kekalahan telak dua gim langsung dengan poin 13-21, 15-21. Hayom mengatakan kekalahan tersebut akibat terbawa pola permainan lawannya tersebut.

"Saya terbawa tipe permainan lawan yang mengandalkan permainan reli dengan bola-bola cepatnya. Ini cukup menyulitkan buat saya. Sebetulnya saya ada kesempatan untuk menyerang, tapi dengan kondisi saya sedang kurang fit, saya agak kesulitan juga," kata Hayom seperti dilansir laman resmi PBSI, Kamis (9/1).

Usai kandas di Korea, Hayom akan fokus mengembalikan kondisi fisiknya untuk persiapan jelang laga Malaysia Open pekan depan. "Semoga kondisi saya membaik dalam beberapa hari jelang Malaysia Open minggu depan," ujarnya.

Hayom tidak menunjukkan permainan terbaiknya ketika menghadapi Boonsak. Dia bahkan tertinggal jauh 4-11 pada interval gim kedua. Sang pelatih, Marlev Mainaky, juga menilai Hayom kurang konsisten.

"Hayom masih belum konsisten, dia harus bisa menjaga poin kalau sudah unggul. Padahal kalau dia in sedikit saja, lawan sudah kewalahan. Apalagi kalau bisa konsisten. Tapi kondisi Hayom seperti ini (kurang fit) ya mau bagaimana," kata Marlev. 

"Selain itu, yang penting Hayom harus bisa belajar tahan banting. Kemarin saat lawan Tanongsak pun kalau mengikuti lawan bisa kalah straight game. Tapi setelah usaha kan bisa menang juga," tambah mantan pemain tunggal putra ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement