Rabu 23 Apr 2014 17:39 WIB

Tim Thomas-Uber Ditargetkan Juara

Gita Wirjawan
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS-- Ketua Umum PP Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Gita Wirjawan menargetkan tim putra bisa meraih juara pada perebutan Piala Thomas dan Uber 2014 di New Delhi, India, 18-25 Mei 2014.

"Sementara tim Uber ditargetkan bisa menembus semifinal," ujarnya, ditemui usai menggelar jumpa pers terkait kesiapan tim bayangan Piala Thomas dan Uber Indonesia yang sedang menjalani pemusatan latihan di GOR PB Djarum Jati, Kudus, Rabu.

Menurut dia, target tersebut realistis dengan mempertimbangkan peringkat dan kualitas yang ada. Para atlet yang dipersiapkan pada Piala Thomas dan Uber 2014 diminta melakukan yang terbaik. "Mereka harus disiplin, fokus, konsentrasi, sabar, tidak perlu tegang dan tetap ceria," ujarnya.

Karantina tim bayangan Piala Thomas dan Uber Indonesia di Kudus, kata dia, bertujuan untuk mewujudkan kekompakan tim, karena menjadi salah satu kunci kesuksesan pada piala Thomas dan Uber 2014 di India nantinya.

Ia mengaku, cukup puas dengan proses karantina atlet bulu tangkis di Kudus, karena mereka terisolasi dari sejumlah gangguan. Bahkan, Gita yang juga mantan Menteri Perdagangan RI itu juga mengklaim proses karantina di Kudus cukup efektif.

Apalagi, lanjut dia, selama karantina di Kudus tidak ada istilah atlet pelatnas Cipayung maupun non-atlet pelatnas Cipayung karena semua pemain merupakan keluarga besar PBSI. "Hasilnya, tentu harus dilihat ketika mereka berlaga di New Delhi, India," ujarnya.

Ia menganggap, ikhtiar dan kerja sama yang dilakukan selama ini dipastikan akan mendapatkan kesuksesan.

Sementara itu, salah satu atlet bulu tangkis ganda putra yang mengikuti karantina di Kudus, Hendra Setiawan mengakui, persiapan yang dilakukan sudah maksimal sehingga siap berlaga.

Terkait dengan pemusatan latihan di Kudus, kata dia, tidak jauh beda dengan persiapan musim sebelumnya karena latihan dan program yang dijalani para atlet juga sama. Bedanya, kata dia, di Kudus semua pemain harus berkumpul bersama, sedangkan ketika di Jakarta sebagian atlet ada yang pulang ke rumahnya masing-masing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement