Kamis 18 Dec 2014 13:19 WIB

Iriawan: Kondisi Nitya tidak Fit untuk Lanjutkan Pertandingan

Rep: c69/c12/ Red: Didi Purwadi
Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari  dan Greysia Polii.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari dan Greysia Polii.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pelatih pasangan ganda putri Indonesia, Edwin Iriawan, menyayangkan apa yang terjadi pada Nitya Krishinda Maheswari.

Saat rubber gim di pertandingan melawan Reika kakiiwa/Miyuki Maeda pada ajang babak penyisihan Grup B Turnamen BWF Superseries Finals 2014 di Dubai kemarin (17/12), kakinya tiba-tiba kram. Pertandingan harus dihentikan saat skor masih 8-6.

Di laga pertama, pasangan Indonesia itu sebenarnya punya peluang untuk menang. Sayangnya, pasangan Jepang bisa menyamakan kedudukan di gim kedua hingga harus diselesaikan lewat rubber gim.

"Kondisi Nitya memang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan. Sebetulnya peluang menang sudah terbuka, apalagi sudah 20-18 di game kedua. Tapi sayang, harus rubber game dan di game ketiga kaki Nitya kram," ucapnya, seperti yang dilansir dari situs resmi PBSI, Kamis (18/12).

Sementara pasangan Nitya, Greysia Polii mengakui meski tidak ada cedera serius, kondisi rekannya itu memang kurang baik. Di gim ketiga, kata dia, Nitya sudah mengeluh sakit di kakinya. Namun, mereka ingin tetap mencoba. Pasalnya, mereka melihat Maeda di pihak lawan pun tengah mengalami hal sama pada lengannya.

"Di atas kertas, kami memang lebih unggul dari Kakiiwa/Maeda. Namun, di setiap pertandingan kan tidak hanya butuh teknik dan mental, tetapi juga fisik," ucapnya dalam pemberitaan yang sama.

Agaknya, kondisi fisik pemain ini terpengaruh gaya pertarungan kedua pasangan ganda yang memang sengit. Pertandingan kemarin dipenuhi dengan reli panjang yang bisa mencapai 105 pukulan. Total durasi laga pun mencapai 92 menit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement