REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Setelah habis satu pekan memasuki babak penyisihan grup, turnamen bulu tangkis antarklub Superliga Badminton 2015 akhirnya memasuki babak final, Sabtu (31/1) dan Ahad (1/2). Sejumlah bintang papan atas mewarnai kemeriahan turnamen Internasional yang digelar di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali tersebut.
Tak tanggung, panitia penyelenggara bahkan menargetkan sedikitnya delapan ribu penonton telah memadati GOR Lila Bhuana hingga babak semifinal (31/1) dan final (1/2).
"Kami berharap gelar turnamen kali pertama di luar pulau Jawa ini berjalan cukup baik," ujar Event Manager Djarum Superliga, Bambang Roedyanto. Daya tampung Lila Bhuana sendiri cukup untuk menampng 1.500 penonton dalam satu kali pertandingan.
Keindahan Bali memang menjadi faktor penambah ketertarikan sejumlah pemain untuk ikut ambil bagian di turnamen senilai Rp 2,5 miliar tersebut. Sebut saja Sung Ji Hyun, pebulu tangkis nomor empat dunia yang ikut membela tim puteri Djarum Kudus.
Menurutnya, selain guna menjaga kebugaran jelang China Open, Maret nanti, turnamen di pulau Dewata itu juga bisa mendekatkannya dengan keindahan sunset pantai Kuta.
"Bali memang indah, senang bisa memberi yang terbaik untuk Djarum Superliga," ujar penggemar Soto Ayam dan Nasi Wardani khas Bali tersebut.
Turnamen Djarum Super Liga 2015 merupakan kali ke lima digelar setelah empat periode sebelumnya digelar di Pulau Jawa. Pada turnamen tahun lalu, Juara beregu putera disabet Musica Champions.
Pada turnamen tahun ini, klub yang berbasis di Kudus, Jawa Timur itu kembali diperkuat pebulu tangkis asal Rusia, Vladimir Ivanov, pemain asal Korea Lee Hyun Il, dan peringkat nomor satu dunia, Lee Yong Dae.
Selain nama itu, Musica juga mengkombinasikan sejumlah personel tangguh seperti Simon Santoso, Jonathan Christie bintang lainnya.
Simon Santoso yang ikut ambil bagian mewakili tim putera Musica Champions, berharap keikutsertaannya pun untuk mempertahankan performa jelang Olimpiade 2016 di Rio Janeiro. Untuk itu, Atlet yang sempat menempati peringkat delapan besar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Agustus 2014 itu mengaku perlu mengikuti sejumlah turnamen tingkat Grand Prix Gold dan Superseries untuk menambah poin.
"Menjaga regenerasi atlet Nasional untuk terus berkiprah di kancah Internasional," ujar Simon Santoso.
Ketua Umum PBSI Pengprov Bali, I Nengah Wiratha mengaku antusias dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan PBSI dan Djarum yang mempercayakan kepengurusannya sebagai tuan rumah. Penyelenggaraan turnamen di pulau Dewata, sejalan dengan misi olahraga di Bali. "Bali tak ingin lagi terkenal dengan culture tourism, tapi juga sport tourism," ujar Nengah.
Menurutnya, Bali juga sedang mencanangkan untuk menjadi kota tujuan olahraga. Kehadiran Djarum Badminton Superliga, diharapkan mampu memotivasi para pemain lokal Bali untuk belajar banyak dari para pemain bintang yang terlibat di gelaran tahun ini.
Putera daerah Bali, Ni Ketut Mahadewi mengamini. Banyak pembelajaran yang ia dapat selama gelaran turnamen tersebut. Pebulu tangkis ganda puteri tim Suryanaga Surbaya itu berharap Bali bisa menjadi tuan rumah di beberapa turnamen bulu tangkis internasional lainnya.
"Sebagai putra daerah, saya bangga Bali bisa menjadi tuan rumah event besar seperti Superliga ini. Ada rasa tegang juga karena tampil di depan publik sendiri," ujar Ketut.