REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat mengaku bangga dipercaya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mempimpin kontingen Indonesia dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2015.
"Ini berarti suatu perhatian kepada para atlet. Bagi saya, ini menjadi kepercayaan karena kami dianggap mampu. Pasti akan ada pro dan kontra karena dianggap belum berpengalaman. Tapi, semua juga berawal dari belajar," kata Taufik seusai diskusi bersama Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa (31/3).
Mantan atlet pelatnas itu mengatakan akan menghargai para pengurus cabang-cabang olahraga yang turun dalam SEA Games di Singapura sehingga komunikasi antara ketua kontingen dan para pengurus cabang serta atlet dapat terjalin baik.
"Surat keputusan saya sebagai Chief de Mission SEA Games sudah saya terima. Tapi, saya belum bertemu secara resmi dengan Menpora," kata mantan atlet asal Bandung itu.
Taufik mengaku akan mencari data-data tentang cabang-cabang olahraga yang akan turun dalam SEA Games ke-28 seperti jumlah atlet dan pelatihnya. "Saya ingin menunjukkan bahwa atlet itu tidak dapat dianggap kecil karena selama ini atlet sering dianggap remeh karena setelah pensiun tidak dapat berbuat apa-apa," katanya.
Mantan atlet yang meraih dua medali emas Piala Thomas pada 2000 dan 2002 itu akan menyusun rencana kunjungan ke sejumlah cabang olahraga setelah surat keputusan resmi kontingen Indonesia ditandatangani oleh Menpora.
"Dengan sisa waktu sekitar dua bulan, saya mencoba mengunjungi semua cabang. Kalau pun tidak bisa semuanya, saya dapat berbagi tugas dengan yang lain," katanya.
Meski mendapat amanah sebagai Ketua Kontingen Indonesia dalam SEA Games 2015, Taufik mengaku tidak mengikuti sejak awal proses persiapan cabang-cabang olahraga sebelum bertanding dalam turnamen multiolahraga itu.
"Saya hanya berusaha membuat suasana kondusif dalam kontingen. Jangan sampai para atlet terpengaruh situasi konflik seperti konflik KONI dengan KOI. Mereka fokus berlatih saja," kata atlet yang pensiun dari bulu tangkis pada 2014 itu.
Taufik mengaku berusaha menjadi ketua kontingen yang mengerti persoalan mengetahui kebutuhan para atlet dengan turun secara langsung di lapangan.