Ahad 17 Apr 2016 15:49 WIB

Jadi Juara, Sony Dwi Kuncoro Ulangi Sejarah Enam Tahun Lalu di Singapura

Sony Dwi Kuncoro
Foto: dok. PBSI
Sony Dwi Kuncoro

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Indonesia meraih dua gelar juara di turnamen Singapore Open Super Series 2016. Setelah pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang meraih gelar juara tanpa bertanding, kini pemain tunggal putra Sony Dwi Kuncoro juga menjadi juara.

Melawan pemain Korea Selatan, Son Wan Ho yang berusia empat tahun lebih muda, Sony banyak bersabar melakukan strategi untuk melakukan serangan. Pukulan-pukulan dropshot maupun netting tipis mampu mengoyak daerah pertahanan Son. Sony mencuri gim pertama dengan 21-16.

Pada gim kedua, Sony mengubah permainannya menjadi lebih menyerang. Namun serangan-serangan Sony malah berbuah kesalahan sendiri seperti bola yang melebar keluar lapangan maupun bola menyangkut di net dan jatuh di daerah pertahanan sendiri.

Hal ini dimanfaatkan Son dengan melakukan serangan-serangan tajamnya. Beberapa kali Sony mengulur waktu dengan berputar di lapangan hingga ditegur wasit sebanyak dua kali. Son memaksakan rubber game dengan memenangkan gim kedua, 13-21.

Sony mengembalikan pola permainannya di gim ketiga seperti gim pertama. Sony kembali unggul dari 6-1, 9-4 dan 11-8 di paruh gim. Ketegangan sempat berlangsung saat Son mampu menyamakan kedudukan dengan 13-13.

Saat kedudukan 15-14 dengan keunggulan Sony, Son malah tak mampu menutupi ketegangannya. Son banyak melakukan kesalahan sendiri. Sony meraih enam angka beruntun dan memenangkan pertandingan dengan 21-14.

Prestasi ini sekaligus mengulang sejarah enam tahun lalu saat Sony menjadi juara di Singapore Open 2010 lalu. Saat itu, ia menang melawan pemain Thailand, Bonsak Ponsana dengan 21-19 dan 21-18. Sedangkan gelar juara terakhir pemain berusia 31 tahun ini yaitu di turnamen Cina Taipei Open Grand Prix 2015 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement