REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sudah menetapkan banyak target di tangan kepengurusan baru periode 2016/2020. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti menyatakan, akan ada fokus utama untuk melahirkan regenerasi atlet utama baru.
Dia mengungkapkan, jenjang pratama menjadi salah satu kunci untuk melahirkan kembali penerus-penerus seniornya. "Untuk jenjang atlet, kami memang akan menghidupkan jenjang pratama," kata Susy usai pelantikan pengurus PBSI 2016/2020 di Hotel Century, Senayan, Kamis (19/1).
Susy menyatakan peran atlet jenjang pratama akan dibutuhkan untuk beberapa turnamen tahun ini. Salah satunya untuk Badminton Asia Junior Championships, yang menurut Susy, akan banyak menurunkan pemain jenjang pratama.
Bukan tanpa alasan Susy akan membangun jenjang pratama untuk ke depannya. "Di pratama ini mereka yang yunior akan menjadi peta kekuatan masa depan bulu tangkis kita," jelas Susy.
Selain soal jenjang pratama, tentunya peran pelatih yang kini sudah memiliki susunan baru juga menjadi aalah satu faktor penting. Susy memastikan susuan pelatih yang baru dipilih karena pertimbangan pengalaman dan sikap yang baik.
"Sikap ini penting ya. Kami ga hanya mau melahirkan atlet yang berprestasi saja tapi juga punya karakter yang baik," jelas Susy. Untuk itu dia berharap semua perubahan yang sudah ada dalam kepengurusan yang baru bisa membuat target PBSI terwujud.
PBSI membuat beberapa target jangka pendek seperti All England, SEA Games 2017 hingga Asian Games 2017 dan Piala Sudirman. Sementara, target jangka panjang sesuai arahan Ketua Umum PBSI Wiranto, PBSI ingin membuat bulu tangkis Indonesia kembali berjaya.