Ahad 09 Apr 2017 05:50 WIB

Susy Susanti: Owi/Butet Kelelahan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andri Saubani
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Foto: PBSI
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengatakan faktor kelelahan bisa menjadi salah satu penyebab kekalahan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di semifinal Malaysia Terbuka 2017. Ia menilai pertarungan yang sengit saat melawan wakil Korea, Choi Solgyu/Chae Yoo Jung, pada babak perempat final membuat pemulihan stamina pasangan Owi/Butet menjadi tidak maksimal.

Owi/Butet gagal melaju ke babak final, usai dihentikan oleh pasangan asal Cina, Lu Kai/Huang Yaqiong, dengan skor 8-21, 16-21. Ini menjadi kekalahan pertama bagi pasangan juara Olimpiade 2016 ini dari Lu/Huang, setelah sebelumnya mereka memenangkan enam pertemuan dengan wakil Cina tersebut. "Melihat kondisi kemarin yang cukup ketat, faktor itu yg mungkin membuat kondisi Owi/Butet tidak cukup baik, karena faktor kelelahan," kata Susy, saat dihubungi Republika, Sabtu (8/4).

Di samping itu, Susy mengatakan, persiapan lawan yang cukup yang baik. Sehingga mereka bisa diuntungkan dari kondisi Owi/Butet yang tidak cukup prima. Sementara itu, ia menambahkan, faktor usia yang cukup jauh antara pasangan Indonesia ini dengan pasangan Korea tersebut juga mempengaruhi performa bermain di antara mereka.

Liliyana mengakui bahwa mereka tampil di bawah permainan normal mereka biasanya. Karena dari segi tenaga, ia mengakui energinya terkuras setelah menghadapi lawan dari Korea pada babak perempat final. Pertandingan yang berlangsung hingga larut malam, sementara mereka harus bertanding kembali pada pagi hari. "Penampilan kami hari ini memang bisa dibilang underperformed,” kata Liliyana, dilansir dari laman resmi PBSI, Sabtu (8/4).

Tontowi juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, pasangan lawan memang bermain lebih baik. Walaupun, tidak ada perubahan permainan dari lawan pada pertemuan sebelumnya. "Sedangkan kami tidak maksimal, seharusnya kalau kondisi kami normal, kami bisa menang dari mereka," kata Tontowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement