REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nomor ganda putra dan ganda campuran cabang bulutangkis masih menjadi tumpuan Indonesia untuk mencetak prestasi dunia. Termasuk dalam ajang paling bergengsi Kejuaraan Bulutangkis Dunia yang digelar di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, mulai Senin (21/8) kemarin hingga Ahad (27/8).
Kejuaraan ini terakhir kali digelar di Jakarta pada 2015. Kala itu, Indonesia berhasil meraih satu gelar juara melalui pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Kini, peluang terbesar juga berasal nomor ini, namun kali ini pemain yang diandalkan mewujudkan target tersebut adalah ganda terbaik Indonesia saat ini Kevin Sanjaya Sukomulyo/Marcus Fernaldi Gideon.
Indonesia mengirim tiga ganda putra di ajang ini. Selain Kevin/Marcus yang menjadi unggulan tiga, ada duet Ricky Karanda Suwandi/Angga Pratama yang menempati unggulan sembilan dan duet senior-junior, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputra.
Dari tiga pasangan ganda putra ini, Kevin/Markus memiliki peluang terbesar. Jika para unggulan berjalan mulus maka saingan terberat peraih gelar All England 2017 ini akan bertemu unggulan dua asal Denmark Mathias Boe/ Carsten Mogensen.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngardi, mengatakan anak asuhnya siap mewujudkan target dari PBSI. "PP PBSI menargetkan ganda putra juara, ya kami siap untuk juara," kata Herry seperti dikutip dari keterangan pers yang didapat Republika, Selasa (22/8).
Dia mengatakan Kevin/Marcus, Ricky/Angga, dan Ahsan/Rian sudah dalam kondisi siap tempur di Glasgow. “Tiga pasang ganda putra sudah siap tanding. Melihat drawing peluang besar tetap di Marcus/Kevin," ujar Herry.
Walau mengandalkan Marcus/Kevin untuk menyabet gelar juara, Herry mengungkapkan dia tidak mengecilkan dua pasangan lain. Bahkan, dia berharap Angga/Ricky dan Ahsan/Rian juga termotivasi untuk memberikan kejutan.
Tapi, persiapan ganda putra jelang Kejuaraan Dunia 2017 ini bukan tanpa masalah. Marcus/Kevin yang gemilang usai menorehkan hattrick di kelas Super Series dan Super Series Premier pada awal tahun diganggu cedera yang dialami Kevin, Juni lalu.
Perfoma Angga/Ricky pun tak kunjung membaik tahun ini dan sempat mendapat peringatan keras dari Herry. Begitu juga dengan Ahsan/Rian. Meski sempat juara di China International Challenge 2017, pasangan beda generasi ini seakan sulit menembus papan atas dunia.
Kendati begitu, Herry tetap optimistis menatap ajang ini. Dia mengatakan kondisi sulit itu sudah terlewati dengan baik oleh anak asuhnya. "Kondisi mereka semua baik dan sudah bagus,” kata dia.
Dia menyebutkan Kevin sudah normal dan tidak ada masalah dengan cederanya. Angga/Ricky yang sempat menurun sudah menunjukkan peningkatan dan perubahan permainan selama latihan. Perubahan tersebut, dia menjelaskan, mereka yang cenderung defensif sekarang berani menyerang.
“Hanya itu kan baru saat latihan, nanti hasilnya baru akan terlihat saat pertandingan. Intinya saya yakin dengan mereka," ucap Herry.
Di ganda campuran Indonesia masih mengandalkan peraih emas Olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang menempati unggulan tiga. Meski sudah senior, pasangan ini bukan tidak mungkin meraih gelar juara kalau dalam performa terbaik.
Di nomor lainnya, PBSI hanya mengirimkan Sinosuka Ginting pada nomor tunggal putra. Namun masih ada pemain non-pelatnas Tommy Sugiarto dan Sonny Dwi Kuncoro yang mencoba peruntungannya di ajang bulutangkis penuh gengsi ini.