REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Malarangeng, memutuskan tiga cabang olahraga yang diperdebatkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Daerah dapat dilaksanakan dengan syarat-syarat tertentu. Salah satunya adalah sesuai kemampuan daerah penyelenggara.
Andi menyebutkan Menpora sebagai mediator ingin menyelesaikan masalah ini dengan adil. Pada pertemuan Rabu (28/3) pagi dan sore, Andi menerima seluruh keluhan dan masukan dari masing-masing pihak yang berselisih paham.
Pertemuan pertama dilakukan dengan KONI daerah yang menolak penyelenggaraan tiga cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XVIII, yaitu drumband, hoki, dan dansa. Pada pertemuan kedua Menpora mempertemukan Ketua KONI Pusat, Tono Suratman dan Gubernur Provinsi Riau yang juga menjadi Ketua Pengurus Besar PON. Namun Gubernur Provinsi Riau berhalangan hadir sehingga digantikan oleh Ketua Harian PB PON, Syamsul Rizal.
Sesuai dengan aturan yang ada, Andi meminta PB PON untuk menyelenggarakan tiga cabor yang diperdebatkan tersebut jika setidaknya ada lima provinsi yang mendaftar. "Kalau pendaftar kurang dari lima provinsi, maka nomor cabang olahraga tersebut tidak bisa dipertandingkan," tutur Andi di Kantor Menpora, Rabu (28/3).
Entry by number cabor-cabor sudah selesai pada 9 Maret lalu. Artinya ketiga cabor ini sudah terlambat jika ingin didaftarkan. Namun keputusan Menpora menyebutkan khusus tiga cabor ini diberi dispensasi hingga pekan depan, Rabu (4/4). Pendaftaran untuk tiga cabor ini akan dimulai hari ini, Kamis (29/3).
Pendaftaran yang dilakukan oleh sebuah provinsi tidak tergantikan. Artinya jika ada satu daerah sudah mendaftarkan atletnya ke salah satu dari tiga cabor tersebut, kemudian atletnya berhalangan sehingga tidak bisa mengikuti lomba, maka provinsi tersebut tidak dapat digantikan oleh provinsi lain. "Kalau misalnya satu daerah tidak jadi ikut tapi sudah mendaftar, dia tidak bisa digantikan dengan daerah lain," lanjut Andi.
Ada 11 nomor yang dipertandingkan pada tiga cabor ini, yaitu lima nomor untuk dansa, empat nomor untuk cabor drumband, dan dua nomor untuk hoki. "Apakah nomor ini bisa dilaksanakan atau tidak, semua bergantung pada pendaftarnya," kata andi.
Andi sudah meminta Ketua KONI untuk membuat sura keputusan (SK) mengenai hal ini. Besok SK tersebut akan dikirimkan ke seluruh KONI daerah agar mereka dapat mengirimkan atletnya ke PON, jika daerah tersebut siap dan ingin.