REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alifian Mallarangeng di Jakarta pada Senin mengatakan, jumlah cabang olahraga pada PON XIX/2016 di Jawa Barat akan "diciutkan" atau dibatasi.
Pembatasan jumlah cabang olahraga bertujuan untuk mengurangi beban tuan rumah sebagai penyelenggara. Karena dengan banyaknya cabang olahraga, maka persiapan sarana dan prasarana harus disesuaikan.
"Kami memang berencana untuk menciutkan jumlah cabang olahraga di PON selanjutnya dan kami sedang dalam pembahasan bersama Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, untuk merumuskan hal ini dengan baik," ujar Menpora.
Sebelumnya, KONI Jabar merilis bahwa PON 2016 akan mempertandingkan 43 cabang olahraga. Termasuk didalamnya, cabang yang tidak dimainkan pada PON 2012. Yakni dansa, drumband, hoki dan berkuda.
"Itu kan baru rencana saja, kedepan mungkin bisa dibatasi sehingga hanya mempertandingkan 34 cabang olahraga," imbuh Menpora.
"Atau bisa juga PON diselenggarakan di dua provinsi, misalnya di Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Sehingga dengan tuan rumah bersama, beban daerah tidak berat dalam penyediaan sarana dan prasarana," lanjut Menpora.
Mengenai pembatasan usia, Menpora mengatakan akan melakukan evaluasi. ?Tentunya dengan kebijakan-kebijakan tersebut akan dibutuhkan perubahan dalam peraturan keolahragaan,? tambah Menpora.
Terkait PON XVIII/2012 di Riau, banyak bintang muda berprestasi muncul. Sebut saja dari cabang bulutangkis, Shesar Hiren Rhustavito asal Jawa Tengah berhasil menundukan pemain nasional seperti Hayom Rumbaka (Jateng) dan Tommy Sugiarto (DKI Jakarta). Begitu juga dari cabang lain yang antara lain tenis, dayung, angkat besi dan golf.
"Hampir semua cabang olahraga melahirkan bintang muda, kedepan, setelah PON 2012 ini, saya meminta kepada KONI dan masing-masing induk organisasi atau PB/PP (Pengurus Besar/Pengurus Pusat) untuk mengevaluasi anak-anak muda ini," tegas Menpora.
"Mereka harus dipersiapkan entah untuk ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brasil, Asian Games maupun SEA Games," tukas Menpora.
Terkait anggaran Pelatnas yang menurut rencana akan dimulai per 1 Oktober mendatang, Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) masih memiliki dana sebanyak Rp 200 miliar.
Sementara mengingat banyaknya kegiatan olahraga di tahun tersebut, seperti SEA Games, ASEAN Pra games, Asian Indoor Games, dan Islamic Solidarity Games (ISG), Menpora akan mengusahakan tambahan dari APBN 2013.
"Untuk tambahan ini, kami belum tahu apakah akan disetujui oleh pemerintah atau tidak. Kami akan berupaya karena tahun depan banyak sekali event olahraga," tutup Menpora.