Senin 20 Feb 2017 15:16 WIB

Pemprov DKI Ungkap Penyebab Banjir 1,2 Meter di Cipinang Melayu

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ilham
Banjir di Cipinang Melayu (ilustrasi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Banjir di Cipinang Melayu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan, penyebab banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur adalah tanggul Perumahan Vila Nusa Indah Bekasi yang jebol. Aliran air tersebut membuat Sungai Sunter meluap.

Selain itu, banjir juga disebabkan oleh normalisasi sungai yang belum selesai. Laporan terakhir pada pukul 11.30 WIB, ketinggian air di Kelurahan Cipinang Melayu sekitar 1,2 meter. 

"Karena memang lokasinya ini program Kali Sunter yang memang belum rampung sama seperti Kali Ciliwung," kata Teguh di Balai Kota, Senin (20/2). 

Teguh mengatakan, Pemrov sudah berkordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat proses pembuatan sheetpile. "Percepatan kan nanti kewenangan infrastruktur dari mereka (Kementerian PU PR). Kalau untuk pembebasan lahan masih berproses di BPN. Kemarin itu 33 bidang sudah kami relokasi ke rumah susun, karena memang rumahnya juga berdiri persis di bibir Kali Sunter," katanya. Lokasi relokasi rusun tersebut berada di daerah Jakarta Timur, yaitu rusun Pulo Gebang atau Rusun Komarudin. 

Teguh juga mengungkapkan kondisi terakhir warga Kelurahan Cipinang Melayu. Sebanyak 100 Kepala Keluarga mengungsi ke masjid sedang yang berada di kawasan Universitas Borobudur. "Masih menunggu surut. Tapi,  proses surutnya juga masih berjalan. Mudah-mudahan siang ini atau paling lambat sore mereka sudah bisa kembali. Satgas kita ada di sana," ujar. 

Teguh pun sudah melakukan tindakan terkait tanggul Perumahan Vila Nusa Indah di Bekasi yang jebol. Ia sudah membangun bronjong dengan batu kali, sama seperti saat tanggul Sungai Krukut jebol. Hal tersebut sudah berjalan, termasuk penambalan dengan pasir-pasir karung. 

"Untuk mengurangi debit air masuk, kita bikin sampai tiga susun tuh. Di gang arus juga kita bikin. Makanya sekarang agak lumayan karena lokasinya persis di bibir kali kan," katanya. 

Kemudian, Teguh menuturkan, ada lokasi banjir yang lain, yaitu  Kampung Pulo, Bukit Duri, dan Gang Arus. Tiga lokasi tersebut yang masuk program normalisasi Sungai Ciliwung. "Secara umum kemarin pun sudah surut, bahkan minggu saya sudah adakan kerja bakti di tiga lokasi itu dan semuanya rata-rata tiga jam surut," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement