Senin 20 Feb 2017 21:01 WIB

'Hari Ini Saya Pun Muslim'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
 Aksi I Am Muslim Too di Time Square, jantung Kota New York, Ahad (20/2).
Foto: dok. istimewa
Aksi I Am Muslim Too di Time Square, jantung Kota New York, Ahad (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ribuan orang berkumpul di New York dan Los Angeles sejak Sabtu (18/2) untuk mendeklarasikan 'Saya pun Muslim'. Mereka menyuarakan penolakan pada kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang kemungkinan kembali dilahirkan.

Perintah eksekutif yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas Muslim itu dikecam sebagian besar penduduk AS. Mereka menyebutnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Amerika. Kebijakan ini telah dijegal pengadilan federal, namun Trump mengatakan, akan membuat kebijakan baru.

Aksi solidaritas Muslim bertajuk 'Saya pun Muslim' ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari aktivis, sipil, politikus, pejabat tinggi, hingga selebritas. Sejumlah peserta aksi membawa anak-anak mereka.

Aksi ini tidak hanya dimeriahkan Muslim, tapi juga seluruh warga dari berbagai kepercayaan. Hadir pastor dan rabbi yang menyatakan solidaritas pada komunitas Muslim. Inti aksi ini adalah menyampaikan pesan pada penguasa untuk mendukung imigran.

Dilansir LA Times, mereka bahkan meminta pejabat kota menginvestasikan dana untuk program menolong imigran, termasuk membangun pusat-pusat buruh. "Kami tidak hanya meminta kota untuk menegaskan LA sebagai kota aman tapi juga mengambil kebijakan konkrie," kata seorang aktivis David Abud.

Semakin siang, peserta aksi di Pershing Square LA semakin ramai hingga memenuhi persimpangan Jalan 5th dan Hill. Aksi ini juga dibarengi dengan acara hiburan. Sejumlah penjual menjajakan atribut aksi dan makanan.

Yang unik dari aksi ini adalah keberagamannya. Komunitas LGBT dan imigran Meksiko bahkan berada di lokasi mengibarkan bendera mereka. Mereka mengangkat karton-karton tulisan tangan yang menunjukkan sindiran dan dukungan, seperti "Tidak ada manusia yang ilegal," "Keadilan kebebasan untuk AS," "Tidak boleh ada larangan lagi", hingga "Saya biasanya tidur pada Sabtu".

Aksi di LA ini berakhir di Los Angeles City Hall. Ada sekitar lebih dari 30 pembicara yang berorasi, sebagian besar dari mereka adalah imigran tanpa status legal. Kelompok-kelompok yang terlacak, termasuk Union Del Barrio, Coalition for Humane Immigrant Rights of Los Angeles, Black Lives Matter Los Angeles, dan National Lawyers Guild.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement