REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dubes Indonesia untuk Iran, Octaviano Alamudin, mengatakan jumlah wisatawan Iran ke Indonesia meningkat dua kali lipat. “Jika sebelumnya satu tahun hanya lima ribu, kini menjadi sepuluh ribu orang,” katanya, Senin (20/2).
Indonesia telah menerapkan bebas visa bagi banyak negara. Namun khusus untuk Iran, Indonesia belum memberikan bebas visa. Namun karena itu KBRI di Teheran menjadi mudah memantau dan mendatanya. “Umumnya tujuan mereka ke Bali,” katanya.
Seperti dilaporkan wartawan Republika Nasihin Masha dari Teheran, Iran, hubungan ekonomi Indonesia dan Iran, kata Octaviano, terus meningkat. Indonesia mengimpor minyak dan elpiji. “Harganya lebih murah dibandingkan beli dari negara lain,” katanya.
Sedangkan produk Indonesia yang utama diekspor ke Iran adalah kelapa sawit dan kertas. Namun produk yang paling populer di Iran adalah kopi Torabika. Kopi seduh ini menjadi salah satu produk kopi kemasan yang cukup populer di Iran.
Hingga ke pelosok-pelosok, produk kopi merek Torabika termasuk mudah ditemui. Produk lainnya adalah kopi kemasan Good Day. Tentu yang juga masuk ke Iran adalah mi instan Indomie. “Perdagangan Indonesia-Iran ini surplus untuk Indonesia,” kata Octaviano.
Ia berharap hubungan Indonesia-Iran makin baik. Apalagi Presiden Jokowi telah bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Teheran pada Desember tahun lalu. Sebelumnya, pada April 2015, Rouhani melakukan kunjungan ke Jakarta dan berdialog dengan Jokowi. Ada banyak komitmen hubungan dagang dan investasi di antara kedua negara.