REPUBLIKA.CO.ID, Pelatih timnas Garuda Indonesia, Luis Milla Aspas, tak suka penerapan tiki-taka dalam kepelatihannya. Pelatih asal Spanyol itu mengatakan, belum mau memberikan materi kepelatihan tentang cara bermain pada hari pertamanya bersama calon skuatnya di lapangan. "Secara pribadi tidak suka tiki-taka," kata Milla, kepada wartawan di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, pada Selasa (21/2).
Ia mengatakan, sepak bola lebih dari pada itu. "Sepak bola lebih menyerang dan juga bertahan," ujar dia. Milla, mulai melakukan seleksi para pemain timnas Garuda U-22, Selasa (21/2). Seleksi tahap pertama kali ini, menghadirkan sebanyak 25 pemain hasil pantauannya selama Piala Presiden 2017.
Pada tahap pertama kali ini, mantan pelatih Real Zaragoza itu, melihat kemampuan calon pemainnya dengan melakukan latihan-latihan sederhana dan fisik pemain. Saat sesi di lapangan, Milla memang menginstruksikan para pemain yang bukan penjaga gawang bermain kelompok.
Milla membagi beberapa kelompok dan meminta para pemainnya, bermain bola jaga di areal terbatas. Umpan-umpan pendek, dia minta kepada pemainnya agar dilakukan. Cara seperti itu, dinilai cikal bakal gaya bermain khas dari Spanyol, tiki-taka.
Akan tetapi, usai sesi latihan, Milla mengatakan, pada hari pertama, dirinya cuma mau melihat kemampuan komunikasi dan adaptasi para pemain. Terutama, komunikasi dan adaptasi antarpemain dan dengan dirinya. Milla, juga mengaku mengamati prilaku. Sebab, kepribadian menjadi salah satu catatan penting bagi kepelatihannya.
"Buat saya seleksi pertama dan kedua harus ada yang penting diingat agar mengenal dan beradaptasi dengan pemain. Saya juga ingin pemain bisa beradaptasi dengan saya berpikir dan cara saya melatih," ujar Milla. Milla akan melakukan pelatihan dan seleksi tahap pertama kali ini, sampai Jumat (24/2) mendatang.