Kamis 23 Feb 2017 12:21 WIB

Pawai Taaruf Meriahkan Tanwir Muhammadiyah

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Lapangan Merdeka Kota Ambon, Provinsi Maluku, dipadati ratusan peserta Pawai Ta'aruf pada Kamis (23/2) pagi. Pawai Ta'aruf termasuk dalam rangkaian acara Tanwir Muhammadiyah yang digelar di Islamic Center Ambon pada Jumat (24/2) sampai Ahad (26/2).
Foto: Republika/Fuji EP
Lapangan Merdeka Kota Ambon, Provinsi Maluku, dipadati ratusan peserta Pawai Ta'aruf pada Kamis (23/2) pagi. Pawai Ta'aruf termasuk dalam rangkaian acara Tanwir Muhammadiyah yang digelar di Islamic Center Ambon pada Jumat (24/2) sampai Ahad (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ribuan peserta pawai taaruf di Lapangan Merdeka Ambon turut memeriahkan Tanwir Muhammadiyah yang akan dilaksanakan pada 24 hingga 26 Februari 2017. Para peserta pawai memakai pakaian adat untuk menujukan keberagaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ribuan peserta pawai taaruf melintasi jalan-jalan di Kota Ambon menuju Kompleks Islamic Center Ambon di Kelurahan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada Kamis (23/2) pagi. Para peserta pawai berasal dari kalangan anak-anak sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Ada juga dari kalangan mahasiswa dan orang dewasa.

Salah satu peserta pawai taaruf yang mewakili kelompok Perguruan Silat Tapak Suci dari SMK Muhammadiyah Kota Ambon, Asrul Tunia ,mengatakan, yang ikut pawai dari berbagai kalangan. Dari perguruan silat Tapak Suci ada puluhan yang ikut memeriahkan pawai. "Banyak yang ikut pawai, ada dari SD, SMP, SMA dan mahasiswa," kata Asrul kepada Republika di Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (23/2).

Ketua panitia pawai taaruf, Rosmin Tutupoho, juga menyampaikan, pawai taaruf untuk menunjukan khazanah keragaman budaya yang ada di Indonesia. Maksud dan tujuan pawai taaruf salah satunya sebagai ajang silaturahmi antar peserta Tanwar Muhammadiyah yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Menurut Gubernur Maluku Said Assagaff, walau pawai tersebut menyangkut kegiatan keagamaan, biasanya umat agama lainnya turut berpartisipasi dalam pawai. Sebab, pawai ta'aruf bukan termasuk ke dalam kegiatan ibadah keagamaan. "Tapi masuk dalam domain sosial muamalat karena itu tidak mengherankan sambutan masyarakat yang menonton pun sangat meriah," ujarnya.

Sementara, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, pawai taaruf digelar untuk saling mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal, kata dia, insya Allah bisa saling memahami, berbagi, dan bersama membangun Maluku serta Indonesia. Menurut  dia, pawai ta'aruf menjadi sangat penting karena ada tiga lapis peserta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement