Sabtu 25 Feb 2017 04:21 WIB

Menag Dukung Ambon Jadi Embarkasi Haji Antara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andi Nur Aminah
 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan Ekspose Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah 2016, Selasa (20/12).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan Ekspose Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah 2016, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mendukung upaya masyarakat Maluku untuk menjadikan Ambon sebagai embarkasi haji antara. Hal tersebut diutarakannya seusai memberikan pembinaan kepada aparatur sipil negara Kementerian Agama (Kemenag) Kanwil Maluku di Ambon. 

"Alhamdulillah tadi disampaikan Kakanwil bahwa sedang berupaya untuk memenuhi berbagai persyarakat. Intinya Kemenag pusat mendukung sepenuhnya kehendak dari masyarakat, khususnya umat Muslim di Maluku agar ada embarkasi haji antara di sini," tutur Lukman seperti dilaporkan laman resmi Kemenag, Jumat (24/2). 

Ia menilai, keberadaan embarkasi haji antara di Maluku memang memiliki beberapa manfaat. Selain memudahkan calon jamaah haji, keberadaan embarkasi haji antara di sana juga akan meningkatkan efisiensi karena akan memotong beban biaya yang tak perlu. 

Kendati demikian, Menag menyatakan bahwa usulan dihadirkannya embarkasi haji antara di Ambon tergantung pada upaya Kanwil Kemenag Maluku serta pemerintah provinsi terkait. Dalam konteks ini pemenuhan segala persyaratan yang telah ditetapkan Kemenag. 

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Maluku Fesal Musaad mengatakan kepada Menag bahwa pihaknya memang tengah berupaya untuk memenuhi persyaratan terkait agat Ambon dapat ditetapkan menjadi embarkasi haji antara. "Jamaah di kepulauan itu sangat sulit. Kita usul ke depan agar Ambon bisa ditetapkan sebagai embarkasi haji antara, sehingga calon jamaah haji tidak perlu lagi menginap di Makasar," ungkap Fesal. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement