REPUBLIKA.CO.ID,LEICESTER -- Usai didepak dari Inter Milan, pelatih asal Belanda Frank de Boer hingga saat ini belum menemukan klub pengganti. Dia pun digadang-gadang bakal menjadi salah satu suksesor Claudio Ranieri di Leicester City.
Beberapa hari ini media-media Inggris gencar memberitakan sikap kejam presiden Leicester City yang memecat manajer Claudio Ranieri di pertengahan musim 2016/2017. Meski kini the Foxes sedang terpuruk di klasemen bawah Liga Primer Inggris, namun beberapa orang mengatakan bahwa keputusan pemilik klub terlalu berlebihan.
Kini, setelah pemecatana Ranieri pihak klub tengah mempersiapkan pelatih baru untuk mengarsiteki Jamie Vardy dan kawan-kawan. Nama eks pelatih Inter Milan Frank de Boer pun masuk menjadi kandidat terkuat.
Namun, kemungkinan De Boer untuk bergabung dengan juara bertahan Liga Inggris adalah nol persen. Pasalnya, dia tak mau kalau harus menangani tim mulai tengah-tengah musim.
"Frank ke Leicester kemungkinannya nol persen. Saya juga mendengar rumor-rumor tersebut. Namun, itu semua hanya rumor. Saya bisa pastikan bahwa Frank takkan menjadi manajer Leicester. Seratus persen takkan terjadi," kata agen Guido Albers kepada Tuttomercatoweb disadur Football Italia, Sabtu (25/2).
Lebih lanjut, Guido Albers menjelaskan bahwa kliennya ingin memulai suatu proyek baru bagi klub di awal musim. Dirinya tak akan mempertimbangkan tawaran apapun pada tengah musim kompetisi.
De Boer sendiri diangkat sebagai pelatih I Nerazzurri menggantikan Roberto Mancini awal musim 2016/2017. Namun, hanya 84 hari menangani Inter, dia dipecat dan digantikan Stefano Pioli.
Di Inggris, pemecatan Ranieri terbilang sangat mengejutkan. Manajer yang mengantarkan the Foxes menjuarai Liga Primer Inggris musim lalu itu dilepas setelah hanya satu tingkat di atas zona degradasi dengan 13 laga tersisa. Leicester pun saat ini ditangani caretaker Craig Shakespeare.
Ikuti Whatsapp Channel Republika