REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelatih tim nasional U-19, Indra Sjafri menilai Indonesia membutuhkan lebih banyak pelatih sepak bola guna membina bakat dan potensi pemain usia muda.
"Tanpa pelatih dan guru, tidak akan ada murid yang bagus," kata Indra kepada Antara usai seleksi pesepakbola U-19 di Pekanbaru, Selasa (28/2).
Indra menilai bahwa Indonesia saat ini kekurangan pelatih dan hal itu dinilai tidak bagus mengingat banyak potensi pemain muda berbakat yang belum diasah dengan baik. Dengan adanya pelatih, maka pemain muda potensial akan lebih terorganisir dan terasah secara keahlian, fisik, mental dan taktik dan kecerdasan.
"Jangan hanya mengandalkan kebaikan Tuhan (bakat), karena banyak potensi dibiarkan potensi itu berkembang sendiri. Dia berkembang juga tapi tidak maksimal," urainya.
Kemudian, ia mengatakan kompetisi sepakbola yang kompetitif disetiap daerah juga dianggap sebagai faktor penting untuk memajukan olahrga mengolah si kulit bundar tersebut. Menurut dia, dua hal itu harus berjalan beriringan dan imbang satu dengan lainnya.
"Banyak pelatih terus buat kompetisi. Kompetisi itu seperti ujian. Jangan kompetisi terus tapi tidak pernah belajar," ujarnya.
Pelatih yang pernah membawa Indonesia juara AFF U-19 tersebut mengatakan apabila terlalu banyak kompetisi tapi tidak ada pelatih yang baik, maka tidak akan ada perubahan yang berarti. "Kita berapa puluh tahun kompetisi tapi tidak pernah tembus piala dunia. Jadi pembinaan usia muda harus dilakukan," tuturnya.
Khusus di Riau, ia mengaku perkembangan olahrga sepakbola cukup baik. Ia bahkan mengatakan Asosiasi Provinsi (Asprov) di Riau cukup aktif melakukan pembinaan sepakbola. Ia juga menilai keberadaan pihak swasta di Riau turut membantu perkembangan sepakbola setempat.