REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pihak berwenang Prancis pada Selasa (28/2) menahan empat remaja putri atas kecurigaan bahwa mereka menjalin kontak dengan kalangan pejihad di Suriah melalui aplikasi pesan bersandi Telegram, kata seorang sumber bidang peradilan kepada Reuters.
Para tersangka membicarakan kemungkinan untuk mempersiapkan serangan, kata sumber tersebut tanpa memberikan keterangan lebih rinci. Tiga dari empat remaja tersebut masih berada di bawah umur, berusia antara 15 dan 17 tahun, sementara satu lainnya berusia 18 tahun.
Stasiun televisi Prancis France 3 melaporkan bahwa salah satu dari remaja itu menjalin komunikasi dengan Rachid Kassim, seorang warga militan Prancis yang diduga telah menginspirasi sejumlah serangan baru-baru ini di Prancis.
Sebelumnya pada Februari, militer Amerika Serikat telah mengincar Kassim terkait sebuah serangan yang terjadi di kota Irak, Mosul.