REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Rosan P Roeslani mengatakan salah satu poin penting dalam nota kesepahaman (MoU) antara KADIN dan Kamar Dagang Arab Saudi adalah terkait proyek pembangunan properti di Arab. PT Wijaya Karya, salah satu perusahaan jasa konstruksi nasional akan menangani proyek pembangunan properti tersebut.
Rosan menjelaskan, ada empat poin yang disepakati dalam MoU antara Indonesia dan Arab hari ini, Kamis (2/3).
Salah satunya adalah pembangunan perumahan beserta infrastrukturnya yang dilakukan oleh perusahaan jasa konstruksi Indonesia di Arab. Nilai investasi dari proyek ini mencapai 2 miliar dolar AS.
"Adapun MoU ada empat, pertama Wijaya Karya dengan salah satu perusahaan Arab Saudi. Itu pembangunan 8.000 perumahan beserta infrastrukturnya di Arab Saudi, nilainya 2 miliar dolar AS," kata Rosan di Grand Hyatt, Kamis (2/3).
Rosan mengatakan MoU yang disepakati ini rencananya akan direalisasikan pada tahun depan. Proyek dan kerja sama ini menjadi salah satu batu tolak kerja sama kedua negara antara Indonesia dan Arab dalam bidang jasa konstruksi.
Menteri Perdagangan Enggar Lukita menjelaskan saat ini Arab sedang banyak melakukan pembangunan, baik jenis perumahan maupun hotel untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal di sana. Enggar menjelaskan, pihak Arab sudah meminta dan mengundang kontraktor Indonesia untuk bisa membantu melakukan pembangunan bangunan di sana.
Ia memastikan kerja sama ini menjadi salah satu yang akan digenjot oleh pemerintah Indonesia ke depan. Karena, di satu sisi, kesempatan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan jasa konstruksi sangat diminati oleh Arab.